Pelatih Sriwijaya FC, Kashartadi mengaku puas dengan hasil imbang 0-0 yang diraih timnya atas PSMS Medan, Senin, 20 Februari 2012. Baginya, tambahan satu poin dari Medan cukup membantu mempertahankan posisinya di puncak klasemen ISL 2011-12.
Sebelumnya SFC juga berhasil merebut satu poin dari kandang PSAP Sigli. Dalam duel ini kedua tim bermain imbang 1-1.
"Sebenarnya target kami amankan enam poin dari PSAP dan PSMS, tapi ya puas lah bermain seri dikandang lawan, dapat satu poin untuk menjaga posisi kami di klasemen ISL," ujar Kashartadi dalam jumpa pers usai pertandingan di Stadion Teladan, Medan.
Menurut Kashartadi, para pemainnya terlihat terburu buru dalam melakukan serangan. Menurutnya ada empat peluang yang seharusnya menjadi gol namun berakhir dengan sia sia karena terburu-buru.
Salah satu peluang emas SFC tercipta di babak pertama saat Keith Kayamba Gumbs tinggal berhadapan dengan kipe Markus Horison. Peluang lainnya adalah saat Hilton Moreira juga tinggal berhadapan dengan Markus, namun gagal karena mantan pemain Persib Bandung itu terjatuh.
Peluang emas SFC lainnya didapat dari M Ridwan. Sayang, tiga kali Ridwan berhadapan dengan Markus, tak satupun yang berbuah gol.
"Ada 4 peluang emas dari Kayamba dan Ridwan yang seharusnya gol tapi mereka kurang beruntung, dan terkesan buru buru, tapi secara keseluruhan pemainan kami juga bagus, khususnya lini belakang."
Sementara itu, Kashartadi juga mengakui permainan ngotot yang diperagakan PSMS Medan juga cukup bagus, Choi Dong Soo dan Oh Inkyun yang sebelumnya menjadi sorotannya memberikan permainan yang sempat merepotkan barisan pertahanan pasukannya.
"PSMS itu tim bagus, mungkin menurut orang mereka main biasa saja, tapi begitu di lapangan mereka merepotkan lawan sepanjang pertandingan. Apalagi dua korea nya yang bermain sangat cepat menyisir pertahanan kami, dua pemain itu selalu berbahaya jika melakukan serangan balik."
Sebelumnya SFC juga berhasil merebut satu poin dari kandang PSAP Sigli. Dalam duel ini kedua tim bermain imbang 1-1.
"Sebenarnya target kami amankan enam poin dari PSAP dan PSMS, tapi ya puas lah bermain seri dikandang lawan, dapat satu poin untuk menjaga posisi kami di klasemen ISL," ujar Kashartadi dalam jumpa pers usai pertandingan di Stadion Teladan, Medan.
Menurut Kashartadi, para pemainnya terlihat terburu buru dalam melakukan serangan. Menurutnya ada empat peluang yang seharusnya menjadi gol namun berakhir dengan sia sia karena terburu-buru.
Salah satu peluang emas SFC tercipta di babak pertama saat Keith Kayamba Gumbs tinggal berhadapan dengan kipe Markus Horison. Peluang lainnya adalah saat Hilton Moreira juga tinggal berhadapan dengan Markus, namun gagal karena mantan pemain Persib Bandung itu terjatuh.
Peluang emas SFC lainnya didapat dari M Ridwan. Sayang, tiga kali Ridwan berhadapan dengan Markus, tak satupun yang berbuah gol.
"Ada 4 peluang emas dari Kayamba dan Ridwan yang seharusnya gol tapi mereka kurang beruntung, dan terkesan buru buru, tapi secara keseluruhan pemainan kami juga bagus, khususnya lini belakang."
Sementara itu, Kashartadi juga mengakui permainan ngotot yang diperagakan PSMS Medan juga cukup bagus, Choi Dong Soo dan Oh Inkyun yang sebelumnya menjadi sorotannya memberikan permainan yang sempat merepotkan barisan pertahanan pasukannya.
"PSMS itu tim bagus, mungkin menurut orang mereka main biasa saja, tapi begitu di lapangan mereka merepotkan lawan sepanjang pertandingan. Apalagi dua korea nya yang bermain sangat cepat menyisir pertahanan kami, dua pemain itu selalu berbahaya jika melakukan serangan balik."
