Pelatih PSPS Pekanbaru Mundari Karya mengaku kecewa dengan penampilan penjaga gawangnya saat timnya dikalahkan Persela Lamongan di Stadion Wilis, Madiun, Minggu (19/2/2012) sore.
Pasalnya, Mundaru menilai biang kekalahan timnya tidak lain akibat beberapa blunder penjaga gawangnya, Faisal Mubaraq sejak awal pertandingan.
"Gol pertama itu terlalu cepat. Selain itu gol tersebut merupakan kesalahan dari Fauzal Mubaraq dan itu yang membuat mental anak-anak drop," ujarnya usai pertandingan.
Mundari mengatakan, gol yang terjadi pada menit ke 9 tersebut memang membuat pemainan PSPS menjadi terganggu sehingga disusul gol kedua pada menit ke 11. "Anak-anak jadi kehilangan konsentrasi sampai akhirnya lahir gol kedua," ucapnya.
Meski demikan, lanjut Mundari, anak didiknya berhasil bangkit dan mencetak gol balasan meski melalui titik putih. "Anak-anak bisa bangkit dan bisa dilihat pada babak kedua kami bisa mengimbangi permainan Persela," tegasnya.
Sementara itu, pelatih Persela Lamongan, Miroslav Janu, menilai tendangan penalti yang diberikan kepada timnya tidak seharusnya terjadi. Karena saat itu, katanya, bola hanya menyentuh dada dari Roman Gulian, bukan tangannya.
"Tadi seharusnya tidak penalti karena wasit tidak bisa melihat soalnya posisinya jauh. Tapi selain itu anak-anak bermain bagus," ucapnya pendek.
Dalam pertandingan tersebut Persela berhasil menakhlukkan PSPS Pekanbaru dengan skor 3-1. Gol tersebut masing-masing dicetak oleh Jemmy Suparno pada menit ke-9, Taufiq Kasrun menit 11 dan Gustavo Lopes menit ke 57. Sedang gol balasan dicetak Patrice Nzekou melalui titik putih pada menit ke 41. [rdk/kun]
Pasalnya, Mundaru menilai biang kekalahan timnya tidak lain akibat beberapa blunder penjaga gawangnya, Faisal Mubaraq sejak awal pertandingan.
"Gol pertama itu terlalu cepat. Selain itu gol tersebut merupakan kesalahan dari Fauzal Mubaraq dan itu yang membuat mental anak-anak drop," ujarnya usai pertandingan.
Mundari mengatakan, gol yang terjadi pada menit ke 9 tersebut memang membuat pemainan PSPS menjadi terganggu sehingga disusul gol kedua pada menit ke 11. "Anak-anak jadi kehilangan konsentrasi sampai akhirnya lahir gol kedua," ucapnya.
Meski demikan, lanjut Mundari, anak didiknya berhasil bangkit dan mencetak gol balasan meski melalui titik putih. "Anak-anak bisa bangkit dan bisa dilihat pada babak kedua kami bisa mengimbangi permainan Persela," tegasnya.
Sementara itu, pelatih Persela Lamongan, Miroslav Janu, menilai tendangan penalti yang diberikan kepada timnya tidak seharusnya terjadi. Karena saat itu, katanya, bola hanya menyentuh dada dari Roman Gulian, bukan tangannya.
"Tadi seharusnya tidak penalti karena wasit tidak bisa melihat soalnya posisinya jauh. Tapi selain itu anak-anak bermain bagus," ucapnya pendek.
Dalam pertandingan tersebut Persela berhasil menakhlukkan PSPS Pekanbaru dengan skor 3-1. Gol tersebut masing-masing dicetak oleh Jemmy Suparno pada menit ke-9, Taufiq Kasrun menit 11 dan Gustavo Lopes menit ke 57. Sedang gol balasan dicetak Patrice Nzekou melalui titik putih pada menit ke 41. [rdk/kun]