Senin (19/12/2011) nanti, akan menjadi penentu apakah HM Nur masih menjabat Ketua Yayasan Arema. Selain itu, juga akan terjadi pada dua Mayor Jenderal Purnawirawan TNI, yaitu Suprapto dan Rudolf Butar-Butar, yang secara resmi diangkat menjadi Dewan Pembina Yayasan Arema, oleh pendiri Arema Indoensia, Lucky Acub Zainal dan juga HM Nur.
Dua mayor jenderal purnawirawan TNI itu, pertama dipercaya oleh pendiri Arema, yang akrab disapa Sam Ikul, pada 18 Juli 2011 lalu, di dalam sebuah jumpa pers di kediamannya, Jalan Bukit Tidar Kota Malang. Harapan Sam Ikul mengangkat dua Mayor Jenderal itu, diharapkan mampu menyelesaikan masalah dualisme kepemimpinan yang ada di klub berjuluk Singo Edan tersebut.
Yang saat itu, ada masalah dualisme antara pihak Rendra Kresna dan MH Nur juga Sam Ikul. Setelah Suprapto dan Rudolf Butar-Butar diangkat Sam Ikul, juga dipertegas M Nur di sebuah hotel Regent's, Kota Malang, pada Jumat (2/12/2011) malam lalu, bahwa keduanya adalah dewan Yayasan Arema Indonesia.
Perbaikan manajemen Arema akan diselesaikan pada Senin (19/12/2011) nanti. "Senin nanti, struktur manajemen dan kepengurusan Yayasan Arema akan diumumkan ke publik. Saat ini masih dalam proses pengurusan di notaris," tegas Winarso, Direktur PT Arema Indonesia, Sabtu (17/12/2011).
Menurut Winarso, dewan pembina Yayasan Arema, kemungkinan ada perubahan. "Kemungkinan akan ada perubahan. Saat ini masih terus meeting. Mudah-mudahan dari notaris tak mundur," katanya.
Serlanjutnya, ditanya apakah Ketua Yayasan Arema tetap akan dijabat HM Nur? Dengan tegas, Winarso mengatakan, kemungkinan akan terjadi perubahan. "Kemungkinan akan ada perubahan," kata lagi singkat.
Pembenahan dilevel Manajemen dan Yayayan itu jelas Winarso demi penataan Arema kedepan. Makanya akan ada perbaikan posisi di tingkat struktur PT Arema dan Yayaysan. "Arema akan menjadi klub yang pengelolaannya ditangani secara profesional. Sudah harus diakhiri perpecahan itu," katanya.[ain/kun.beritajatim]
Dua mayor jenderal purnawirawan TNI itu, pertama dipercaya oleh pendiri Arema, yang akrab disapa Sam Ikul, pada 18 Juli 2011 lalu, di dalam sebuah jumpa pers di kediamannya, Jalan Bukit Tidar Kota Malang. Harapan Sam Ikul mengangkat dua Mayor Jenderal itu, diharapkan mampu menyelesaikan masalah dualisme kepemimpinan yang ada di klub berjuluk Singo Edan tersebut.
Yang saat itu, ada masalah dualisme antara pihak Rendra Kresna dan MH Nur juga Sam Ikul. Setelah Suprapto dan Rudolf Butar-Butar diangkat Sam Ikul, juga dipertegas M Nur di sebuah hotel Regent's, Kota Malang, pada Jumat (2/12/2011) malam lalu, bahwa keduanya adalah dewan Yayasan Arema Indonesia.
Perbaikan manajemen Arema akan diselesaikan pada Senin (19/12/2011) nanti. "Senin nanti, struktur manajemen dan kepengurusan Yayasan Arema akan diumumkan ke publik. Saat ini masih dalam proses pengurusan di notaris," tegas Winarso, Direktur PT Arema Indonesia, Sabtu (17/12/2011).
Menurut Winarso, dewan pembina Yayasan Arema, kemungkinan ada perubahan. "Kemungkinan akan ada perubahan. Saat ini masih terus meeting. Mudah-mudahan dari notaris tak mundur," katanya.
Serlanjutnya, ditanya apakah Ketua Yayasan Arema tetap akan dijabat HM Nur? Dengan tegas, Winarso mengatakan, kemungkinan akan terjadi perubahan. "Kemungkinan akan ada perubahan," kata lagi singkat.
Pembenahan dilevel Manajemen dan Yayayan itu jelas Winarso demi penataan Arema kedepan. Makanya akan ada perbaikan posisi di tingkat struktur PT Arema dan Yayaysan. "Arema akan menjadi klub yang pengelolaannya ditangani secara profesional. Sudah harus diakhiri perpecahan itu," katanya.[ain/kun.beritajatim]