Pengprov PSSI Jawa Timur (Jatim) melakukan konsolidasi dengan 32 klub, mulai dari Indonesia Super League (ISL) hingga Divisi III. Dalam pertemuan yang digelar di Hotel Elmi, Surabaya, ke-32 klub sepakat untuk Rapat Akbar Sepakbola Indonesia, 17-19 Desember.
Dipimpin langsung oleh Ketua Pengprov sekaligus salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, dan ditemani Anggota Bidang Kompetisi, Status dan Alih pemain PSSI Jatim, Rosyid Mardani, klub-klub Jatim sepakat berangkat ke Jakarta untuk menghadiri acara yang rencananya akan dilangsungkan di Istora Senayan ini. "Kita semua saya minta ke Jakarta. Kalau bisa ketua dan sekretaris," kata La Nyalla. Minggu (11/12/2011) siang. "Jawa Barat sudah selesai kemarin. Hari ini Jatim, besok DKI Jakarta," lanjut Nyalla.
Rapat akbar digelar untuk menindaklanjuti kinerja PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yang dianggap sudah tidak layak. Sehingga perlu dilakukan perubahan di tubuh organisasi tertinggi sepakbola nasional ini. "PSSI yang sekarang tidak layak, lebih baik serahkan ke FIFA untuk menggelar KLB II," jelas Nyalla. Apalagi, lanjut Nyalla, PSSi sudah melenceng dari hasil Kongres tahunan PSSI di Tabanan, Bali.
Olah karena itu, salah satu agenda rapat akbar tersebut adalah merumuskan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Dengan hadirnya KPSI ini, memungkinkan FIFA untuk turun tangan dan kembali membentuk Komite Normalisasi (KN). "Kalau keadaan seperti ini, KN akan datang. Dengan datangnya KN, PSSI akan kembali ke nol. Artinya semua pengurus, termasuk Exco diberhentikan. Termasuk saya dan empat Exco lainnya. Kita siap jadi tumbal untuk kemajuan sepakbola Indonesia," paparnya.
Namun Nyalla masih memberikan waktu ke PSSI untuk melakukan rekonsiliasi. Nyalla juga meminta PSSI kembali ke statuta dan melaksanakan hasil Kongres Bali. "Kalau diajak ngomong tidak mau, ya terpaksa dibikin dua. Dulu Saleh Mukadar berhasil melakukan KLB karena ada PSSI tandingan," tutur pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua KONI Jatim ini.[sya/ted.beritajatim]
Dipimpin langsung oleh Ketua Pengprov sekaligus salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, dan ditemani Anggota Bidang Kompetisi, Status dan Alih pemain PSSI Jatim, Rosyid Mardani, klub-klub Jatim sepakat berangkat ke Jakarta untuk menghadiri acara yang rencananya akan dilangsungkan di Istora Senayan ini. "Kita semua saya minta ke Jakarta. Kalau bisa ketua dan sekretaris," kata La Nyalla. Minggu (11/12/2011) siang. "Jawa Barat sudah selesai kemarin. Hari ini Jatim, besok DKI Jakarta," lanjut Nyalla.
Rapat akbar digelar untuk menindaklanjuti kinerja PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yang dianggap sudah tidak layak. Sehingga perlu dilakukan perubahan di tubuh organisasi tertinggi sepakbola nasional ini. "PSSI yang sekarang tidak layak, lebih baik serahkan ke FIFA untuk menggelar KLB II," jelas Nyalla. Apalagi, lanjut Nyalla, PSSi sudah melenceng dari hasil Kongres tahunan PSSI di Tabanan, Bali.
Olah karena itu, salah satu agenda rapat akbar tersebut adalah merumuskan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Dengan hadirnya KPSI ini, memungkinkan FIFA untuk turun tangan dan kembali membentuk Komite Normalisasi (KN). "Kalau keadaan seperti ini, KN akan datang. Dengan datangnya KN, PSSI akan kembali ke nol. Artinya semua pengurus, termasuk Exco diberhentikan. Termasuk saya dan empat Exco lainnya. Kita siap jadi tumbal untuk kemajuan sepakbola Indonesia," paparnya.
Namun Nyalla masih memberikan waktu ke PSSI untuk melakukan rekonsiliasi. Nyalla juga meminta PSSI kembali ke statuta dan melaksanakan hasil Kongres Bali. "Kalau diajak ngomong tidak mau, ya terpaksa dibikin dua. Dulu Saleh Mukadar berhasil melakukan KLB karena ada PSSI tandingan," tutur pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua KONI Jatim ini.[sya/ted.beritajatim]