Belum apa-apa, wacana pembentukan PSM untuk Divisi Utama PT Liga Indonesia mulai terbantahkan kenyataan.
Jika jadi terbentuk, entah di mana PSM Makassar "Baru" hendak berkompetisi. Pasalnya, CEO PT Liga Indonesia (LI), Joko Driyono sudah menegaskan, tak ada tim bernama PSM di pentas Divisi Utama PT LI. Joko pun mengaku tak akan mengakomodir klub tersebut.
Menurut Joko, status PSM, apapun versinya, seharusnya ada di level Divisi I. Itu sesuai dengan sanksi yang dijatuhkan PSSI era Nurdin Halid akibat PSM mundur dari ISL dan memilih gabung LPI musim lalu. Itulah alasan PT LI tak akan menerima jika PSM akan mendaftar ke kompetisi yang dinaunginya.
"Dengan melihat status PSM, tidak mungkin kami memberikan dispensasi untuk berkompetisi di bawah kami," tegas Joko, Kamis, 15 Desember.
Joko melanjutkan, walaupun ada klub baru yang didirikan di Makassar, tidak bisa langsung masuk ke Divisi Utama. Sebab aturannya, sebuah klub baru harus mendaftarkan diri ke Badan Liga Amatir. Jenjangnya pun dimulai dari Divisi III, tiga tingkat di bawah Divisi Utama.
Mantan Presiden Direktur PT LI, Andi Darusalam Tabussala juga punya pandangan serupa. Menurut pria yang akrab disapa ADS itu, mustahil jika PSM tandingan bisa berkompetisi di Divisi Utama.
Sebagai mantan CEO PT LI, ADS merasa berkewajiban menjaga dan mengarahkan badan hukum yang pernah dia pimpin. "Setidaknya, PT LI yang sekarang akan jauh lebih profesional dari yang saya pimpin dulu. Makanya, kita akan sama-sama menjaganya dan tidak akan melanggar aturan," tambahnya.
Pemerhati sepak bola Sulsel ini juga menampik kabar bahwa dirinya inisiator pembentukan klub ini. "Tidak mungkin saya membentuk sebuah klub yang dipastikan tidak memiliki kompetisi," ucapnya lagi.
"Kalau mau bentuk klub PSM baru, itu kewenangan pemilik suara yang merupakan anggota PSM. Sebab, yang punya hak b anggota yang diketuai Pak Ilham Arief Sirajuddin. Nah bertanyalah ke dia untuk menyelesaikan masalah ini," terang ADS.
Jika demikian, satu-satunya klub Sulsel yang bakal berlaga di pentas Divisi Utama versi PT LI hanyalah Perssin Sinjai. (die)
Jika jadi terbentuk, entah di mana PSM Makassar "Baru" hendak berkompetisi. Pasalnya, CEO PT Liga Indonesia (LI), Joko Driyono sudah menegaskan, tak ada tim bernama PSM di pentas Divisi Utama PT LI. Joko pun mengaku tak akan mengakomodir klub tersebut.
Menurut Joko, status PSM, apapun versinya, seharusnya ada di level Divisi I. Itu sesuai dengan sanksi yang dijatuhkan PSSI era Nurdin Halid akibat PSM mundur dari ISL dan memilih gabung LPI musim lalu. Itulah alasan PT LI tak akan menerima jika PSM akan mendaftar ke kompetisi yang dinaunginya.
"Dengan melihat status PSM, tidak mungkin kami memberikan dispensasi untuk berkompetisi di bawah kami," tegas Joko, Kamis, 15 Desember.
Joko melanjutkan, walaupun ada klub baru yang didirikan di Makassar, tidak bisa langsung masuk ke Divisi Utama. Sebab aturannya, sebuah klub baru harus mendaftarkan diri ke Badan Liga Amatir. Jenjangnya pun dimulai dari Divisi III, tiga tingkat di bawah Divisi Utama.
Mantan Presiden Direktur PT LI, Andi Darusalam Tabussala juga punya pandangan serupa. Menurut pria yang akrab disapa ADS itu, mustahil jika PSM tandingan bisa berkompetisi di Divisi Utama.
Sebagai mantan CEO PT LI, ADS merasa berkewajiban menjaga dan mengarahkan badan hukum yang pernah dia pimpin. "Setidaknya, PT LI yang sekarang akan jauh lebih profesional dari yang saya pimpin dulu. Makanya, kita akan sama-sama menjaganya dan tidak akan melanggar aturan," tambahnya.
Pemerhati sepak bola Sulsel ini juga menampik kabar bahwa dirinya inisiator pembentukan klub ini. "Tidak mungkin saya membentuk sebuah klub yang dipastikan tidak memiliki kompetisi," ucapnya lagi.
"Kalau mau bentuk klub PSM baru, itu kewenangan pemilik suara yang merupakan anggota PSM. Sebab, yang punya hak b anggota yang diketuai Pak Ilham Arief Sirajuddin. Nah bertanyalah ke dia untuk menyelesaikan masalah ini," terang ADS.
Jika demikian, satu-satunya klub Sulsel yang bakal berlaga di pentas Divisi Utama versi PT LI hanyalah Perssin Sinjai. (die)