ROBY Hartono, pelatih timnas futsal putra Indonesia, menerapkan strategi berbeda di laga kedua, Jumat (18/11). Hasilnya oke. Tiket pun semifinal direbut.
Vennard 'Veve' Hutabarat dkk menghantam Filipina 9-5 sekaligus lolos ke semifinal futsal putra SEA Games XXVI.
Didukung ribuan masyarakat yang memadati GOR POPKI Cibubur, Veve dkk tampil menekan sejak menit awal. Filipina tak mau kalah. Kejar mengejar skor pun terjadi. Indonesia menutup paro pertama dengan skor 4-3.
Kocar-kacir di paro pertama, Esmael Sedigh menerapkan pola menyerang juga di paro kedua. Keterbatasan pemain dan diusirnya Edward Mallari di menit 20 jadi titik awal kekalahan Filipina.
"Sejak menit awal, kami telah menerapkan pola bertahan", kata Esmael Sadigh, pelatih Filipina. "Permainan kami yang kurang terorganisasi jadi kendala utama kekalahan ini."
Sementara Romeo Francis Paranpan yang bertubi-tubi harus menahan serangan dari pemain Indonesia hanya berkomentar, "Cukup capek menahan serangan Indonesia."
Kemenangan Indonesia bukan tanpa kendala. Terlalu bersemangatnya para pemain dalam mengejar gol menyebabkan pertahanan jadi kendur.
"Teman-teman bermain sangat baik dan punya keinginan mencetak banyak gol," pungkas Veve.
"Itu jadi bumerang sendiri buat kami. Pertahanan kendur dan komunikasi kiper dengan pemain bertahan tak terjalin dengan baik," jelas Veve.
"Posisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Filipina. Mereka bisa mengatasi ketertinggalan walau akhirnya kami tetap dapat mengantisipasinya," ungkap Veve.