Spekulasi soal partai perdana PSM di Indonesian Premier League (IPL), terjawab sudah. Rombongan Pasukan Ramang akan tetap berangkat ke Papua untuk menantang tuan rumah Persidafon Dafonsoro dan Persipura Jayapura.
Rombongan PSM diagendakan berangkat ke Papua Jumat, 25 November hari ini pukul 09.00 Wita. Sebanyak 29 pemain dan ofisial akan berangkat dalam laga away ini. Terdiri 20 pemain dan sembilan ofisial, termasuk di dalamnya CEO PSM, Rully Habibie dan Media Officer, Andi Widya Syadzwina.
Kepastian keberangkatan PSM ke Papua dibenarkan pelatih kepala PSM, Petar Segrt. Menurut dia, dari hasil pembicaraan dengan Rully, diputuskan para pemain tetap berangkat ke Jayapura menggunakan pesawat Garuda.
“Sebanyak 29 orang yang akan berangkat. Khusus pemain yang masuk daftar ada 20 orang. Hanya, ada 21 nama yang saya masukkan mengantisipasi kondisi Satrio Syam atau Fadly yang belum fit,” terang Petar.
Rencananya, PSM akan melawan Persidafon pada Minggu, 27 November. Selanjutnya menantang Persipura Jayapura, Kamis, 1 Desember.
Masalahnya, Persidafon dan Persipura ternyata memilih bermain di Indonesia Super League (ISL), kompetisi tandingan yang tak diakui PSSI. Inilah yang membuat keberangkatan PSM yang semula dijadwalkan Kamis, 24 November tertunda ke Jumat hari ini.
Rully sendiri menegaskan bahwa PSM tetap berangkat ke Papua sesuai jadwal yang diterbitkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo, pengelola IPL.
“Sejauh ini tidak ada perubahan. Saya juga belum dapat kabar kalau Persidafon dan Persipura enggan main di IPL,” terang Rully.
Mantap ke ISL
kubu Persipura sudah mantap bermain di ISL, kompetisi yang mereka juarai musim lalu. Bahkan, mereka lebih fokus tampil di ajang pemanasan Inter Island Cup (IIC) 2011 yang digelar PT LI, daripada menyiapkan tim menghadapi Arema Indonesia pada 26 November.
Skuad Arema yang berkekuatan 19 pemain mendarat kemarin pagi di Bandara Sentani Jayapura. Mereka sama sekali tidak mendapat sambutan dari panpel Persipura. Untuk menuju hotel tempat tim menginap para pemain akhirnya naik taksi bandara.” Saat dihubungi tadi malam, Media Officer Arema Indonesia Noor Ramadhan yang ikut dalam rombongan tim mengatakan timnya harus terbang ke Jayapura untuk mengikuti jadwal yang disusun PT LPIS.
“Mau tidak mau kami harus berangkat. Sebab menjelang kami berangkat tidak ada perubahan jadwal yang diberikan PT LPIS,” kata Noor.
Menurut Noor, jika timnya berspekulasi dengan tidak datang ke Jayapura maka bisa jadi akan dianggap WO jika ternyata situasi berkata lain. “Sebelum berangkat kami tidak mau berandai-andai. Kalau regulasi tetap jalan maka kita dianggap WO. Karena itu kami harus datang ke Jayapura.
Noor Ramadhan mengungkapkan, timnya akan tetap berada di Jayapura seperti rencana semula. Yaitu sampai 30 November. Sebab, sesuai jadwal, tanggal 29 mereka akan menghadapi tim Papua lainnya, Persidafon Dafonsoro. Pertandingan itu sepertinya juga tidak akan terrealisasi karena manajemen Persidafon sudah mengisyaratkan ikut ISL juga.
Sementara itu, Ketua Panpel Persipura, Fachruddin Pasolo mengakui tak mempersiapkan penyambutan untuk laga IPL.
“Memang tidak ada perintah kepada saya dari manajemen untuk menyambut Arema,” cetus Fachruddin. “Dalam SK saya diperintahkan hanya untuk mengatur penyelenggaraan pertandingan semifinal dan final Inter Island Cup dan ISL,” sambungnya.
Menurut Fachruddin, Arema ke Jayapura adalah dalam rangka bertanding di IPL. Sedangkan Persipura sudah memutuskan mengikuti kompetisi ISL. “Kalau mereka (Arema) datang saya tidak ada urusan. Itu urusan mereka. Saya hanya menjalankan perintah manajemen. Saya tidak mau mendengar perintah orang lain. Persipura tidak ikut IPL, tapi ISL,” tegasnya. (ram)
Rombongan PSM diagendakan berangkat ke Papua Jumat, 25 November hari ini pukul 09.00 Wita. Sebanyak 29 pemain dan ofisial akan berangkat dalam laga away ini. Terdiri 20 pemain dan sembilan ofisial, termasuk di dalamnya CEO PSM, Rully Habibie dan Media Officer, Andi Widya Syadzwina.
Kepastian keberangkatan PSM ke Papua dibenarkan pelatih kepala PSM, Petar Segrt. Menurut dia, dari hasil pembicaraan dengan Rully, diputuskan para pemain tetap berangkat ke Jayapura menggunakan pesawat Garuda.
“Sebanyak 29 orang yang akan berangkat. Khusus pemain yang masuk daftar ada 20 orang. Hanya, ada 21 nama yang saya masukkan mengantisipasi kondisi Satrio Syam atau Fadly yang belum fit,” terang Petar.
Rencananya, PSM akan melawan Persidafon pada Minggu, 27 November. Selanjutnya menantang Persipura Jayapura, Kamis, 1 Desember.
Masalahnya, Persidafon dan Persipura ternyata memilih bermain di Indonesia Super League (ISL), kompetisi tandingan yang tak diakui PSSI. Inilah yang membuat keberangkatan PSM yang semula dijadwalkan Kamis, 24 November tertunda ke Jumat hari ini.
Rully sendiri menegaskan bahwa PSM tetap berangkat ke Papua sesuai jadwal yang diterbitkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo, pengelola IPL.
“Sejauh ini tidak ada perubahan. Saya juga belum dapat kabar kalau Persidafon dan Persipura enggan main di IPL,” terang Rully.
Mantap ke ISL
kubu Persipura sudah mantap bermain di ISL, kompetisi yang mereka juarai musim lalu. Bahkan, mereka lebih fokus tampil di ajang pemanasan Inter Island Cup (IIC) 2011 yang digelar PT LI, daripada menyiapkan tim menghadapi Arema Indonesia pada 26 November.
Skuad Arema yang berkekuatan 19 pemain mendarat kemarin pagi di Bandara Sentani Jayapura. Mereka sama sekali tidak mendapat sambutan dari panpel Persipura. Untuk menuju hotel tempat tim menginap para pemain akhirnya naik taksi bandara.” Saat dihubungi tadi malam, Media Officer Arema Indonesia Noor Ramadhan yang ikut dalam rombongan tim mengatakan timnya harus terbang ke Jayapura untuk mengikuti jadwal yang disusun PT LPIS.
“Mau tidak mau kami harus berangkat. Sebab menjelang kami berangkat tidak ada perubahan jadwal yang diberikan PT LPIS,” kata Noor.
Menurut Noor, jika timnya berspekulasi dengan tidak datang ke Jayapura maka bisa jadi akan dianggap WO jika ternyata situasi berkata lain. “Sebelum berangkat kami tidak mau berandai-andai. Kalau regulasi tetap jalan maka kita dianggap WO. Karena itu kami harus datang ke Jayapura.
Noor Ramadhan mengungkapkan, timnya akan tetap berada di Jayapura seperti rencana semula. Yaitu sampai 30 November. Sebab, sesuai jadwal, tanggal 29 mereka akan menghadapi tim Papua lainnya, Persidafon Dafonsoro. Pertandingan itu sepertinya juga tidak akan terrealisasi karena manajemen Persidafon sudah mengisyaratkan ikut ISL juga.
Sementara itu, Ketua Panpel Persipura, Fachruddin Pasolo mengakui tak mempersiapkan penyambutan untuk laga IPL.
“Memang tidak ada perintah kepada saya dari manajemen untuk menyambut Arema,” cetus Fachruddin. “Dalam SK saya diperintahkan hanya untuk mengatur penyelenggaraan pertandingan semifinal dan final Inter Island Cup dan ISL,” sambungnya.
Menurut Fachruddin, Arema ke Jayapura adalah dalam rangka bertanding di IPL. Sedangkan Persipura sudah memutuskan mengikuti kompetisi ISL. “Kalau mereka (Arema) datang saya tidak ada urusan. Itu urusan mereka. Saya hanya menjalankan perintah manajemen. Saya tidak mau mendengar perintah orang lain. Persipura tidak ikut IPL, tapi ISL,” tegasnya. (ram)