
Sejumlah mantan pemain Persib Bandung berencana akan mendirikan Persib tandingan dengan nama Persib 1933.
Bahkan proses pembentukan Persib 1933 kabarnya sudah dalam tahap dan proses akhir dan siap bersaing di kancah sepakbola nasional. Pembentukan Persib 1933 ini sebenarnya sudah lumayan lama didengungkan.
Kini sudah bukan rahasia umum lagi di kalangan pecinta sepakbola Bandung terutama di mata para mantan pemain yang pernah ikut membesarkan sepakbola Bandung.
Wacana membentuk klub yang namanya mengambil dari tahun kelahiran Persib itu memang sudah santer di seantero Bandung. Klub ini konon dibentuk oleh Pengurus Cabang PSSI Kota Bandung (Pengcab) dan didukung para mantan Persib. Dan, kini sedang dibuatkan badan hukumnya.
Namun, pembentukan klub tersebut tidak untuk menyaingi klub yang telah ada. Ini dilakukan semata-mata untuk mewadahi 36 klub-klub anggota Pengcab yang sudah kehilangan arah setelah induk lamanya yakni, Persib Bandung berubah wujud menjadi perseroan terbatas (PT).
Mantan pemain Persib, Encas Tonif tidak menutupinya ihwal keberadaan Persib 1933. Encas membenarkan jika Persib 1933 kini dalam proses pembentukan yang dilakukan oleh para pengurus Pengcab yang disebutnya sebagai pelaksana yang lebih berhak.
“Dulu 36 anggota memiliki harapan dalam membina pemain. Yaitu jelas menjadikan pemain binaannya masuk Persib. Sekarang, mau kemana arah pembinaan klub-klub anggota kalau tidak membentuk wadah baru. Saya kira pantas kalau Pengcab memikirkan untuk membentuknya. Yang saya dengar seperti itu tujuan membentuk Persib 1933,” ungkap Encas.
Menurutnya, sejak Persib Bandung beralih pengelolaan kepada konsorsium arah pembinaan klub-klub terutama Sekolah Sepakbola (SSB) sudah patah semangat.
Paling tidak, para orang tua hanya bisa berharap anak-anaknya hanya sampai menjadi pemain Persib U-21. Bahkan, katanya, masih banyak pula orang tua yang anak-anaknya yang ada di SSB tidak mengetahui arah pembinaan ke depan.
“Oleh karena itu saya sangat mendukung jika benar Pengcab membentuk klub baru yang nantinya ada di bawah pengawasannya sekaligus sebagai parameter klub-klub untuk menyalurkan semua pemain,” Encas menegaskan.
Encas juga menyarankan, jika klub tersebut sudah terbentuk maka tidak usah khawatir untuk merangkak dulu dari bawah. Sebab katanya, berkaca dari Persib yang sekaran sudah besar. [but]
Bahkan proses pembentukan Persib 1933 kabarnya sudah dalam tahap dan proses akhir dan siap bersaing di kancah sepakbola nasional. Pembentukan Persib 1933 ini sebenarnya sudah lumayan lama didengungkan.
Kini sudah bukan rahasia umum lagi di kalangan pecinta sepakbola Bandung terutama di mata para mantan pemain yang pernah ikut membesarkan sepakbola Bandung.
Wacana membentuk klub yang namanya mengambil dari tahun kelahiran Persib itu memang sudah santer di seantero Bandung. Klub ini konon dibentuk oleh Pengurus Cabang PSSI Kota Bandung (Pengcab) dan didukung para mantan Persib. Dan, kini sedang dibuatkan badan hukumnya.
Namun, pembentukan klub tersebut tidak untuk menyaingi klub yang telah ada. Ini dilakukan semata-mata untuk mewadahi 36 klub-klub anggota Pengcab yang sudah kehilangan arah setelah induk lamanya yakni, Persib Bandung berubah wujud menjadi perseroan terbatas (PT).
Mantan pemain Persib, Encas Tonif tidak menutupinya ihwal keberadaan Persib 1933. Encas membenarkan jika Persib 1933 kini dalam proses pembentukan yang dilakukan oleh para pengurus Pengcab yang disebutnya sebagai pelaksana yang lebih berhak.
“Dulu 36 anggota memiliki harapan dalam membina pemain. Yaitu jelas menjadikan pemain binaannya masuk Persib. Sekarang, mau kemana arah pembinaan klub-klub anggota kalau tidak membentuk wadah baru. Saya kira pantas kalau Pengcab memikirkan untuk membentuknya. Yang saya dengar seperti itu tujuan membentuk Persib 1933,” ungkap Encas.
Menurutnya, sejak Persib Bandung beralih pengelolaan kepada konsorsium arah pembinaan klub-klub terutama Sekolah Sepakbola (SSB) sudah patah semangat.
Paling tidak, para orang tua hanya bisa berharap anak-anaknya hanya sampai menjadi pemain Persib U-21. Bahkan, katanya, masih banyak pula orang tua yang anak-anaknya yang ada di SSB tidak mengetahui arah pembinaan ke depan.
“Oleh karena itu saya sangat mendukung jika benar Pengcab membentuk klub baru yang nantinya ada di bawah pengawasannya sekaligus sebagai parameter klub-klub untuk menyalurkan semua pemain,” Encas menegaskan.
Encas juga menyarankan, jika klub tersebut sudah terbentuk maka tidak usah khawatir untuk merangkak dulu dari bawah. Sebab katanya, berkaca dari Persib yang sekaran sudah besar. [but]