Oktovianus Maniani dikabarkan sempat pingsan sebelum menjalani laga final SEA Games 2011 melawan Malaysia, Senin (21/11/11). Ini diungkapkan Bernhard Limbong.
Beberapa jam menjelang final, areal Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, padat oleh suporter. Untuk berjalan kaki jarak kurang dari 100 meter saja, dibutuhkan waktu sampai 20 menit karena padatnya.
Bis yang ditumpangi punggawa Indonesia maupun Malaysia sempat tertahan hingga 45 menit sebelum masuk ke areal parkir bus pemain, di sisi lapangan. Untuk mempersingkat waktu, para pemain timnas turun tak jauh dari areal parkir.
“Di situ, Okto itu ada yang mendorong sampai hampir jatuh dia,” ungkap penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong. “Dia sempat pingsan, ada mungkin setengah jam dia harus berbaring.”
Limbong menyayangkan hal ini. Ia menilai panitia penyelenggara SEA Games, Inasoc, tak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Bahkan dua orang suporter sejati Indonesia tewas saat berdesakan ingin masuk.
“Inasoc harus bertanggung jawab karena memang mengenai keamanan SEA Games ini adalah mereka yang bertanggung jawab penuh, bukan PSSI. Mereka adalah penyelenggaranya. Mestinya itu jalur bus, harus diamankan. Terus juga ada yang meninggal, tetapi tidak bisa dievakuasi. Hal-hal seperti ini mestinya bisa lebih baik lagi, Ya kan?” tutupnya.
Beruntung, Okto tetap bisa tampil trengginas hingga akhir laga yang berlangsung 120 menit, meski akhirnya timnas harus takluk di tangan Malaysia lewat adu penalti. (Boy Leonard Pasaribu)
Beberapa jam menjelang final, areal Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, padat oleh suporter. Untuk berjalan kaki jarak kurang dari 100 meter saja, dibutuhkan waktu sampai 20 menit karena padatnya.
Bis yang ditumpangi punggawa Indonesia maupun Malaysia sempat tertahan hingga 45 menit sebelum masuk ke areal parkir bus pemain, di sisi lapangan. Untuk mempersingkat waktu, para pemain timnas turun tak jauh dari areal parkir.
“Di situ, Okto itu ada yang mendorong sampai hampir jatuh dia,” ungkap penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong. “Dia sempat pingsan, ada mungkin setengah jam dia harus berbaring.”
Limbong menyayangkan hal ini. Ia menilai panitia penyelenggara SEA Games, Inasoc, tak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Bahkan dua orang suporter sejati Indonesia tewas saat berdesakan ingin masuk.
“Inasoc harus bertanggung jawab karena memang mengenai keamanan SEA Games ini adalah mereka yang bertanggung jawab penuh, bukan PSSI. Mereka adalah penyelenggaranya. Mestinya itu jalur bus, harus diamankan. Terus juga ada yang meninggal, tetapi tidak bisa dievakuasi. Hal-hal seperti ini mestinya bisa lebih baik lagi, Ya kan?” tutupnya.
Beruntung, Okto tetap bisa tampil trengginas hingga akhir laga yang berlangsung 120 menit, meski akhirnya timnas harus takluk di tangan Malaysia lewat adu penalti. (Boy Leonard Pasaribu)