Menjelang pertandingan Indonesia melawan Qatar Selasa, 11 Oktober 2011, seorang wartawan dari Qatar mencoba mengungkit kembali perseteruan antara pelatih Wim Rijsbergen dengan sejumlah pemain timnas usai laga Indonesia melawan Bahrain awal September lalu. "Apakah akan ada perombakan total di tim (Indonesia) karena adanya isu pemain-pemain yang mogok kemarin?" kata wartawan tersebut dalam jumpa pers pre-match Indonesia versus Qatar, di Hotel Century, Senin, 11 Oktober 2011. Selain wartawan lokal, jumpa pers ini dihadiri sejumlah wartawan dari Qatar. Pelatih Wim Rijsbergen yang didampingi kapten timnas Hamka Hamzah menjawab dirinya tak begitu mengetahui kondisi para pemain timnas seusai pertandingan melawan Bahrain, 6 September lalu. "Setelah pertandingan melawan Bahrain, saya meninggalkan Jakarta ke Belanda. Setelah itu, saya tidak begitu tahu apa yang terjadi di sini," katanya. Perseteruan yang dimaksud wartawan Qatar itu adalah perseteruan yang diduga terjadi di ruang ganti pemain saat turun jeda pertandingan Indonesia melawan Bahrain. Saat itu, Rijsbergen dikabarkan marah-marah dan melontarkan kata-kata kasar. Usai pertandingan yang berakhir 0-2 untuk kemenangan Bahrain tersebut, Rijsbergen menganggap kekalahan itu karena para pemain belum layak bermain di pentas internasional. Hal ini membuat sejumlah pemain berniat mogok dari timnas. Namun, persoalan antara Rijsbergen dengan para pemain timnas ini telah selesai. Saat latihan awal Oktober lalu suasana tegang sama sekali tak terlihat. Rijsbergen dan para pemain telah kembali cair. Rijsbergen juga mengatakan dirinya tak tahu persis apa yang ditulis pers soal peristiwa usai laga Indonesia melawan Bahrain tersebut. "Apa yang telah terjadi di pers, saya tidak bertanggung jawab karena saya tidak pernah bicara dengan pers," katanya. "Saya bukan politikus, saya pelatih, tak ada urusan saya dengan politik." Pelatih asal Belanda ini juga mengaku tak tertekan meski tim besutannya kalah secara beruntun dalam dua pertandingan, Indonesia kalah 0-3 dari Iran dan ditekuk 0-2 oleh Bahrain di kandang sendiri. Rijsbergen menilai kekalahan tersebut wajar mengingat Iran adalah negara kuat dan menempati ranking tinggi di FIFA. "Kami juga masih belum memiliki kompetisi di sini," katanya. DWI RIYANTO AGUSTIAR