Sebagaimana jadwal kompetisi Liga Pro level 1 yang dirilis PT Liga Prima Indonesia kepada sejumlah klub peserta. Sepertinya hampir sebagian besar klub merasa dirugikan dengan padatnya jadwal pertandingan tersebut, dimana sesuai draft final yang dikirim kepada klub, kick off kompetisi pada 15 Oktober dan akan berakhir pada 18 Juli 2012 mendatang.
Nah, di Kaltim yang pada musim ini dihuni sebanyak empat klub di level yakni Persiba Balikpapan, Persisam Putra Samarinda, Mitra Kukar, dan Bontang FC. Benua Etam akan langsung dipanaskan dengan laga pembuka dengan derby Kaltim edisi pertama antara tuan rumah Persisam versus Persiba.
Sesuai jadwal yang diterima manajemen, skuad Beruang Madu-julukan Persiba sudah harus melakoni laga perdananya musim ini dengan away ke kandang Persisam. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 22 Oktober mendatang.
“Jika sesuai jadwal yang kami terima, kami langsung dihadapkan dengan derby Kaltim menghadapi tuan rumah Persisam. Kami pikir derby pertama ini memang lebih baik di kandang lawan,” tegas Jamal Al Rasyid, manajer tim Persiba.
Diluar agenda derby tersebut, dengan jumlah 24 klub kontestan otomatis setiap klub dalam satu musim harus melakoni sebanyak 46 pertandingan, demikian halnya yang harus dilakoni Persiba Balikpapan.
Banyaknya jumlah klub peserta dan banyaknya pertandingan yang harus dilakoni skuad Beruang Madu musim 2011-2012 ini memang relatif banyak. Hanya saja apakah jadwal tersebut sudah tersusun rapi oleh tim Liga Prima.
Sekretaris Umum Persiba, Irfan Taufiq S.Ag, M.Si menyebutkan bahwa jika dilihat dari susunan jadwal tersebut bisa dikatakan betapa runyamnya kompetisi musim ini. “Yang jelas pertama jadwal ini sangat berantakan, berarti pula tim penyusun jadwal kompetisi ini sangatlah tidak profesional,” kata Irfan.
Tidak profesionalnya tim Liga Prima yang menuyusun agenda tersebut tidak hanya karena mengenyampingkan pentingnya recovery tim, namun juga banyaknya jadwal yang berbenturan. “Bukan hanya karena tidak perhatikan yang namanya recovery, tapi yang lebih parah khususnya jadwal Persiba bahkan dalam sehari ada yang berbenturan. Mana mungkin satu klub bermain dua kali dalam satu hari dengan jarak kota yang sangat jauh. Ini menandakan mereka asal saja membuat jadwal,” berang Irfan.
Sebagaimana tercantum di jadwal yang dirilis Liga Prima ke Persiba, dimana pada Minggu (8/01/2012) Persiba harus melakoni laga tandang ke markas Persela Lamongan. Namun demikian masih dalam hari dan tanggal yang sama, Persiba juga harus menghadapi tuan rumah PSPS Pekan Baru. Jadwal yang sama seperti Persiba tersebut juga dialami beberapa tim lain termasuk Arema Indonesia.
“Bagaimana mungkin Persiba harus melakoni dua laga bersamaan, ini sudah jelas tim penyusunnya tidak profesional dan mungkin penyusunannya pun bersifat manual,” ungkap Irfan.
Selain jadwal yang berbenturan, Persiba juga memiliki jadwal away yang super ketat. Sebagaimana tertera, Persiba harus melakoni laga kandang pada Kamis, 8 Desember 2011 dengan menjamu PSMS Medan. Namun, dua hari kemudian atau tepatnya pada 11 Desember Persiba sudah harus terbang ke Papua menghadapi tuan rumah Persidafon.
Dan bahkan Persiba harus recovery panjang di Papua pasalnya pada 18 Desember Persiba harus menghadapi tuan rumah Persiwa Wamena. “Ini sama saja membunuh pemain. Yang jelas kami akan segera mengirimkan surat ke PSSI terkait jadwal kompetisi yang berantakan ini,” tandas Irfan.
Hal ini kata Irfan sangat berbanding terbalik ketika era Joko Driyono bertindak sebagai CEO PT Liga Indonesia. Dimana saat itu tak ada satu pun laga dan jadwal yang berbenturan, demikian pula dengan padatnya jadwal yang masih mampu diatasi oleh pengelola kompetisi.(san)