
KENDATI tidak bernaung di sebuah klub, setiap pesepakbola tetap bisa membela timnas. Prinsip itu ditegaskan penanggung jawab timnas Bernhard Limbong.
Pernyataan Limbong itu dikaitkan dengan enam klub yang dinyatakan tidak bisa bermain di Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012 karena tidak memenuhi prosedur registrasi ulang pada Rabu (26/10).
Dengan tidak disertakan dalam kompetisi, tentu keenam klub bakal vakum, bahkan ada risiko tak lagi eksis dalam kurun waktu tertentu. Keenam klub itu adalah Persisam Samarinda, Persela Lamongan, Pelita Jaya, Deltras Sidoarjo, Persiba Balikpapan, dan PSPS Pekanbaru.
Ironisnya, tak sedikit pemain yang kini tergabung di timnas diambil dari keenam klub itu. Ada yang di timnas senior, ada juga yang membela timnas U-23 untuk tampil di SEA Games XXVI.
Kekhawatiran pun muncul. Seperti terjadi saat Liga Primer Indonesia (LPI) muncul. Para pemain, wasit, pelatih, dan perangkat pertandingan lain yang terlibat di LPI tidak bisa terlibat dalam kegiatan sepakbola nasional di bawah supervisi PSSI.
Meski begitu, kemungkinan buruk itu langsung ditepis Limbong. Kepada wartawan, Limbong menyatakan setiap pemain yang membela timnas tidak wajib punya klub.
"Bahkan, pemain tarkam yang dianggap layak dan mampu pun bisa saja memperkuat timnas. Jadi, kendati tidak punya klub, siapapun bisa main untuk timnas jika pelatih memang membutuhkannya," pungkas Limbong.