Wim Rijsbergen mengaku tidak ingin main bertahan saat menghadapi Qatar, Selasa (11/10) dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E. Namun, ia tetap waspada dan tidak gegabah.
Menghadapi Qatar menjadi peluang terakhir Indonesia untuk bisa lolos ke putaran grup selanjutnya. Jika kembali menderita kekalahan, peluang Indonesia untuk melaju bisa dikatakan tertutup. Untuk itu, Wim Rijsbergen menegaskan timnya akan bermain menyerang dan berusaha meraih tiga poin.
"Kami akan bermain menyerang. Seri adalah hasil yang buruk apalagi kalah. Sebagai orang Belanda, kami selalu memainkan sepakbola menyerang karena menyerang adalah cara terbaik untuk meraih kemenangan," tutur Wim dalam jumpa pers di Hotel Century Senayan, Jakarta (10/10).
"Sejak masih aktif sebagai pemain, saya selalu dilatih oleh pelatih yang bermain menyerang termasuk di Piala Dunia 1974. Peluang untuk meraih kemenangan semakin kecil jika Anda bermain bertahan. Tapi, kami tidak ingin gegabah dan tetap waspada dengan serangan balik cepat Qatar."
"Gegabah yang saya maksud adalah kami tidak akan bermain dengan delapan orang menyerang untuk berusaha mencetak gol. Kami akan berusaha meminimalisir kesalahan sendiri agar peluang lawan untuk mencetak gol bisa dinetralisir. Kami masih punya waktu 90 menit untuk berusaha meraih kemenangan. Semoga penonton yang hadir di stadion bisa memberikan tambahan moril kepada para pemain," pungkasnya.
Pertandingan antara Indonesia Vs Qatar akan berlangsung hari Selasa (11/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan menjadi pertandingan krusial untuk Indonesia setelah mengalami dua kekalahan di laga kontra Iran dan Bahrain. Indonesia saat ini menjadi juru kunci Grup E dengan nilai 0.
Menghadapi Qatar menjadi peluang terakhir Indonesia untuk bisa lolos ke putaran grup selanjutnya. Jika kembali menderita kekalahan, peluang Indonesia untuk melaju bisa dikatakan tertutup. Untuk itu, Wim Rijsbergen menegaskan timnya akan bermain menyerang dan berusaha meraih tiga poin.
"Kami akan bermain menyerang. Seri adalah hasil yang buruk apalagi kalah. Sebagai orang Belanda, kami selalu memainkan sepakbola menyerang karena menyerang adalah cara terbaik untuk meraih kemenangan," tutur Wim dalam jumpa pers di Hotel Century Senayan, Jakarta (10/10).
"Sejak masih aktif sebagai pemain, saya selalu dilatih oleh pelatih yang bermain menyerang termasuk di Piala Dunia 1974. Peluang untuk meraih kemenangan semakin kecil jika Anda bermain bertahan. Tapi, kami tidak ingin gegabah dan tetap waspada dengan serangan balik cepat Qatar."
"Gegabah yang saya maksud adalah kami tidak akan bermain dengan delapan orang menyerang untuk berusaha mencetak gol. Kami akan berusaha meminimalisir kesalahan sendiri agar peluang lawan untuk mencetak gol bisa dinetralisir. Kami masih punya waktu 90 menit untuk berusaha meraih kemenangan. Semoga penonton yang hadir di stadion bisa memberikan tambahan moril kepada para pemain," pungkasnya.
Pertandingan antara Indonesia Vs Qatar akan berlangsung hari Selasa (11/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan menjadi pertandingan krusial untuk Indonesia setelah mengalami dua kekalahan di laga kontra Iran dan Bahrain. Indonesia saat ini menjadi juru kunci Grup E dengan nilai 0.