Share |

Konspirasi Perekrutan Pemain BFC


Sorotan publik terhadap persiapan Bontang FC (BFC) menuju kompetisi Indonesia Premier League 2011-2012, terus berlanjut. Bukan hanya masalah manajemennya yang dianggap tak siap menyusul belum adanya kejelasan status pemain untuk dikontrak, sorotan masyarakat kini diarahkan ke tim BFC itu sendiri. Khususnya materi pemain BFC yang sebagian besar hasil bawaan pelatih Eddy Simon Badawi alias bukan murni hasil seleksi. Bahkan bisa dikatakan 99 persen pemain BFC merupakan pemain boyongan pelatih dari luar Bontang.
“Ada apa dengan Eddy Simon yang terkesan ‘arogan’ terhadap pemain lokal maupun mantan pemain BFC, yang tidak mengakomodir perkuat BFC kembali. Jumlah putra daerah di BFC bisa dihitung dengan jari, sisanya merupakan hasil bawaan pelatih baik dari Samarinda maupun Balikpapan,” sebut anggota Komite Penyelamat Persepakbolaan Bontang (KPPB), Amirullah kemarin.
Parahnya lagi, kata dia, ada beberapa pemain yang sebelumnya tidak pernah mengikuti seleksi sejak awal, namun tiba-tiba saja nama pemain bersangkutan masuk dalam daftar line up calon pemain BFC yang siap negosiasi kontrak.
“Mewakili masyarakat Bontang, kami sangat kecewa dan menyayangkan sikap pelatih tersebut. Semua pasti tahu, bagaimana kualitas permainan Arbadin dan Tirta Bayu yang musim lalu tampil bagus bersama BFC. Tapi dinyatakan tak lolos seleksi oleh Eddy Simon. Kami hanya berharap, agar pelatih benar-benar terbuka dalam hal ini, lagi pula pemain yang dibawa ke sini (Bontang) kualitasnya belum tentu lebih bagus dari pemain lokal,” tegas Amirullah. Karena itu, dia meminta pelatih harus mengedepankan sikap profesionalisme bukan malah Kolusi.
“Saya sudah melihat daftar calon pemain BFC yang sebagian besarnya berlebel mantan Indonesia Super League (ISL-red). Ironisnya lagi, di dalam daftar itu ada nama Victor dan Rully Pandengke. Jujur saya merasa prihatin sekali,” ujarnya.
Tak ingin melihat kondisi dan kualitas pemain BFC yang kian hari kian memprihatinkan, Amirullah bersama anggota KPPB lainnya akan meminta Pengcab PSSI Bontang untuk memberikan masukan berarti. Utamanya soal calon pemain BFC hasil bawaang Eddy Simon Badawi tersebut.
“Kami sangat berharap, manajemen dan pengurus BFC yang baru supaya turun langsung ke lapangan, untuk melihat langsung kualitas pemain BFC sebelum teken kontrak. Ini dilakukan agar tidak terkesan membeli kucing dalam karung,” ujar Amirullah.
Eddy Simon sampai kemarin, tak berhasil dihubungi. Kendati demikian, menyebutkan, pelatih hanya mengakomodir pemain yang mampu perlihatkan kualitas permainan terbaiknya. “Selama seleksi Arbadin dan Tirta dianggap tak bisa tampil maksimal seperti musim lalu, sehingga pelatih menganggapnya tak layak masuk skuad BFC,” ujar sumber tersebut.(im/ara)
Share on Google Plus

About 12paz