Hari kemenangan Idul Fitri akan lebih indah jika bisa dirayakan bersama keluarga tercinta. Namun,momen bahagia itu sementara waktu tidak akan dilalui para punggawa tim nasional (timnas) Indonesia.
Bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah,Firman Utina dkk dipastikan berada di Taheran,Iran. Para pemain akan menjalani laga perdana putaran ketiga Pra-Piala Dunia Zona Asia Grup E kontra Iran,hari ini. Kendati demikian,momen tak bisa menjalani saat-saat indah penuh berkah bersama keluarga tercinta bukan pertama kali dialami pemain timnas.
Sebagian pemain pernah mengalami momen itu,yakni merelakan kebahagiaan itu demi mengharumkan nama bangsa. Muhammad Nasuha,misalnya. Pemain kelahiran Tangerang,15 September 1984,ini pernah merasakan hal serupa pada 2007.Saat itu,Nasuha bersama dua rekannya,Arif Suyono,dan Ahmad Bustomi yang tergabung dalam skuad timnas rela meninggalkan keluarga demi menjalani Training Camp (TC) U-23 di Argentina.
Mereka menjalani itu sebelum berjibaku di ajang multievent SEA Games 2007 Thailand . Jika saat itu Nasuha hanya meninggalkan Icha, sang istri tercinta, kali ini tidak hanya istrinya yang harus ditinggalkan pemain berusia 27 tahun tersebut.Karena,Nasuha juga harus rela meninggalkan sang buah hatinya, Muhammad Keyzan,yang baru berusia 3 tahun.
“Sedih memang tidak bisa bersama keluarga saat berhari raya.Tapi,mau bagaimana lagi? Karena,ini semua untuk kepentingan bangsa dan negara,”kata Nasuha,saat melakukan sesi wawancara ,sebelum keberangkatannya ke Iran. “Anak mungkin belum terlalu mengerti.Karena umurnya baru 3 tahun.
Dia suka berpikir kalau saya hanya pergi latihan sepak bola dan akan kembali. Kalau saya kasih tahu,dia hanya iya-iya saja,”tambah mantan punggawa Sriwijaya FC (SFC) ini sambil tertawa. Namun,seperti apa cara pemain yang musim lalu berseragam Persija Jakarta ini menyiasati hasratnya berada di tengah-tengah keluarga?
Berkomunikasi lewat telepon adalah cara paling ampuh digunakan pemain yang memulai kariernya di Pelita Jaya untuk memuaskan keinginannya berada di tengah keluarga. “Jika sudah di sana,ya cara yang paling bisa dilakukan hanya menelepon.
Itu saja,tidak ada yang lain.Tapi, biasanya,saya sudah terlebih dahulu ucapkan mohon maaf lahir batin dengan semua keluarga.Saya coba untuk memberikan kabar,jika lebaran tahun ini saya tidak bisa merayakan bersama keluarga,”papar Nasuha.
Selain tidak bisa bersama keluarga merayakan Lebaran di Tanah Air,Nasuha pun harus rela merasakan hilangnya menu-menu khas Lebaran.Hal itu pula yang pernah dirasakan pemain yang berseragam timnas senior sejak 2009 ini saat ada di Argentina empat tahun silam.
“Kalau waktu itu di Argentina,kami berlebaran di Mesjid Agung.Di sana bersama umat-umat muslim dari berbagai negara yang ada di Argentina. Sedangkan untuk makanan,saya tidak bisa merasakan nikmatnya menu-menu Lebaran seperti rendang yang jadi salah satu favorit saya,”ungkap Nasuha.
Hal itu dibenarkan Arif Suyono. WingerArema FC ini pasrah menghadapi situasi itu, yakni berjuang keras demi kejayaan Indonesia.Dia berharap pengorbanan besar yang dilakukan seluruh pemain timnas ini akan terbayar dengan kemenangan saat menghadapi Iran. Mantan winger SFC ingin minimal satu poin yang akan digapai Merah Putih dari Team Melli bakal memotivasi langkah timnas berikutnya.● DECKY IRAWAN JASRI
Bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah,Firman Utina dkk dipastikan berada di Taheran,Iran. Para pemain akan menjalani laga perdana putaran ketiga Pra-Piala Dunia Zona Asia Grup E kontra Iran,hari ini. Kendati demikian,momen tak bisa menjalani saat-saat indah penuh berkah bersama keluarga tercinta bukan pertama kali dialami pemain timnas.
Sebagian pemain pernah mengalami momen itu,yakni merelakan kebahagiaan itu demi mengharumkan nama bangsa. Muhammad Nasuha,misalnya. Pemain kelahiran Tangerang,15 September 1984,ini pernah merasakan hal serupa pada 2007.Saat itu,Nasuha bersama dua rekannya,Arif Suyono,dan Ahmad Bustomi yang tergabung dalam skuad timnas rela meninggalkan keluarga demi menjalani Training Camp (TC) U-23 di Argentina.
Mereka menjalani itu sebelum berjibaku di ajang multievent SEA Games 2007 Thailand . Jika saat itu Nasuha hanya meninggalkan Icha, sang istri tercinta, kali ini tidak hanya istrinya yang harus ditinggalkan pemain berusia 27 tahun tersebut.Karena,Nasuha juga harus rela meninggalkan sang buah hatinya, Muhammad Keyzan,yang baru berusia 3 tahun.
“Sedih memang tidak bisa bersama keluarga saat berhari raya.Tapi,mau bagaimana lagi? Karena,ini semua untuk kepentingan bangsa dan negara,”kata Nasuha,saat melakukan sesi wawancara ,sebelum keberangkatannya ke Iran. “Anak mungkin belum terlalu mengerti.Karena umurnya baru 3 tahun.
Dia suka berpikir kalau saya hanya pergi latihan sepak bola dan akan kembali. Kalau saya kasih tahu,dia hanya iya-iya saja,”tambah mantan punggawa Sriwijaya FC (SFC) ini sambil tertawa. Namun,seperti apa cara pemain yang musim lalu berseragam Persija Jakarta ini menyiasati hasratnya berada di tengah-tengah keluarga?
Berkomunikasi lewat telepon adalah cara paling ampuh digunakan pemain yang memulai kariernya di Pelita Jaya untuk memuaskan keinginannya berada di tengah keluarga. “Jika sudah di sana,ya cara yang paling bisa dilakukan hanya menelepon.
Itu saja,tidak ada yang lain.Tapi, biasanya,saya sudah terlebih dahulu ucapkan mohon maaf lahir batin dengan semua keluarga.Saya coba untuk memberikan kabar,jika lebaran tahun ini saya tidak bisa merayakan bersama keluarga,”papar Nasuha.
Selain tidak bisa bersama keluarga merayakan Lebaran di Tanah Air,Nasuha pun harus rela merasakan hilangnya menu-menu khas Lebaran.Hal itu pula yang pernah dirasakan pemain yang berseragam timnas senior sejak 2009 ini saat ada di Argentina empat tahun silam.
“Kalau waktu itu di Argentina,kami berlebaran di Mesjid Agung.Di sana bersama umat-umat muslim dari berbagai negara yang ada di Argentina. Sedangkan untuk makanan,saya tidak bisa merasakan nikmatnya menu-menu Lebaran seperti rendang yang jadi salah satu favorit saya,”ungkap Nasuha.
Hal itu dibenarkan Arif Suyono. WingerArema FC ini pasrah menghadapi situasi itu, yakni berjuang keras demi kejayaan Indonesia.Dia berharap pengorbanan besar yang dilakukan seluruh pemain timnas ini akan terbayar dengan kemenangan saat menghadapi Iran. Mantan winger SFC ingin minimal satu poin yang akan digapai Merah Putih dari Team Melli bakal memotivasi langkah timnas berikutnya.● DECKY IRAWAN JASRI