Pelatih asing masih mengisi deret teratas daftar sukses pembesut klub Indonesia Super League (ISL). Jacksen F Tiago musim 2010/2011 kembali menjadikan Persipura Jayapura sebagai klub terbaik negeri ini.
Sukses pria asal Brasil ini membuat manajemen Persipura langsung melakukan proteksi awal.Ketua Umum Persipura MR Kambu,seusai Perang Bintang 2011, langsung mengatakan,selain seluruh pemain dipertahankan,Jacksen prioritas yang harus diikat oleh klub ini.
”Jacksen sudah memahami klub ini dan sudah bersama Persipura cukup lama. Tugasnya juga masih ada pada perempat final Piala AFC 2011.Kami akan pertahankan Jacksen sebagai pelatih Persipura,”kata Kambu,tengah pekan lalu. Ucapan Kambu ini sepertinya adalah langkah awal mengamankan eks arsitek Persitara Jakarta Utara itu.
Sebab,selain klub lokal,kabarnya tim asal Hong Kong juga melirik Jacksen dan siap mengontrak pelatih berusia 43 tahun ini. Mengenai rumor ini,Jacksen enggan berkomentar banyak.Meski Persib Bandung dan Sriwijaya FC (SFC) memasukkan namanya dalam daftar pelatih incaran,dia mengisyaratkan masih betah di Jayapura bersama klub berjuluk Mutiara Hitamini.
Selain masih ada tugas meneruskan perjuangan Boaz Solossa dkk di perempat final Piala AFC 2011,Persipura akan menjamu klub Irak Arbil pada September mendatang.Jacksen tertantang dengan tugas Mutiara Hitam di Liga Champions Asia (LCA) 2012. Pengalaman babak belur saat tampil dengan klub ini di LCA 2010 tampaknya jadi tantangan Jacksen.
”Kalau saya masih dipercaya menangani klub ini,saya akan tinggal dan meneruskan tantangan yang ada.Saya belum bisa bicara kemungkinan soal klub lain, ”ujarnya, menanggapi sejumlah rumor soal keinginan sejumlah klub memakai jasanya. Wajar kalau Jacksen jadi pelatih yang laris manis.
Dia adalah pelatih asing yang sudah tiga kali mengoleksi gelar juara di negeri ini.Pada musim 2004 kala kompetisi tertinggi masih Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina), Jacksen sukses bersama Persebaya Surabaya.Lalu pada era ISL,dia juga dua kali mengantarkan Persipura jadi jawara.
Pemakaian jasa pelatih asing masih efektif jika menilik hasil akhir ISL musim ini.Di bawah Persipura,Arema FC Malang yang musim lalu juara saat dibesut Robert Rene Alberts jadi runner-up ISL edisi 2010/2011 dengan arsitek impor. Miroslav Janu adalah sutradara yang membuat Arema menggeser Persija Jakarta di peringkat 2.
Padahal,kondisi keuangan klub ini krisis akut.”Janu mampu memberikan yang terbaik saat klub ini krisis.Dia layak dipertahankan,”kata Andi Darusalam Tabusala,salah satu mantan pembina Arema. Nama asing lain yang tampaknya akan dipertahankan klubnya adalah Misha Radovic.
Sinyal positif dinyalakan manajemen Pelita Jaya terkait masa depan pelatih ini.Meski hanya membawa Pelita menempati peringkat 12 di klasemen akhir ISL,kinerja Radovic layak diacungi jempol. Bermateri mayoritas pemain muda, Radovic membuat Pelita Jaya mampu lepas dari jerat kewajiban di zona play-off promosi dan degradasi.
”Sampai saat ini kami menilai kinerja Radovic sudah cukup bagus. Perbandingan catatan ini,jika kami melihat apa yang dialami Pelita Jaya musim sebelumnya,”ungkap Manajer Pelita Lalu Mara Satria Wangsa,kemarin. Soal perpanjangan kontrak Radovic, Lalu Mara belum berucap apa pun. Kontrak arsitek asal Serbia ini kedaluwarsa pada November mendatang.
”Sekarang kami masih beracuan pada kesepakatan kontrak sampai November. Kami belum ada pembicaraan lagi soal ini,”lanjutnya. Nasib tiga nama impor itu berbeda dengan Ivan Kolev yang membesut Sriwijaya FC (SFC).Nasib arsitek berpaspor Bulgaria itu tipis untuk dipertahankan.
Sebab,SFC hanya berada di peringkat 5 ISL dan hanya merebut dua trofi ”sederhana”, Inter Island Cup (IIC) 2010 dan Community Shield 2010. Kolev pasrah dengan penilaian yang menganggapnya gagal membesut SFC.
”Kalau kontrak saya tidak akan diperpanjang oleh SFC,saya akan mencari klub lain.Tapi,sebelum masa kontrak berakhir,saya tetap bekerja untuk SFC,” tandasnya. wahyu argia/ decky irawan/ kukuh setyawan/yopie cipta
Sukses pria asal Brasil ini membuat manajemen Persipura langsung melakukan proteksi awal.Ketua Umum Persipura MR Kambu,seusai Perang Bintang 2011, langsung mengatakan,selain seluruh pemain dipertahankan,Jacksen prioritas yang harus diikat oleh klub ini.
”Jacksen sudah memahami klub ini dan sudah bersama Persipura cukup lama. Tugasnya juga masih ada pada perempat final Piala AFC 2011.Kami akan pertahankan Jacksen sebagai pelatih Persipura,”kata Kambu,tengah pekan lalu. Ucapan Kambu ini sepertinya adalah langkah awal mengamankan eks arsitek Persitara Jakarta Utara itu.
Sebab,selain klub lokal,kabarnya tim asal Hong Kong juga melirik Jacksen dan siap mengontrak pelatih berusia 43 tahun ini. Mengenai rumor ini,Jacksen enggan berkomentar banyak.Meski Persib Bandung dan Sriwijaya FC (SFC) memasukkan namanya dalam daftar pelatih incaran,dia mengisyaratkan masih betah di Jayapura bersama klub berjuluk Mutiara Hitamini.
Selain masih ada tugas meneruskan perjuangan Boaz Solossa dkk di perempat final Piala AFC 2011,Persipura akan menjamu klub Irak Arbil pada September mendatang.Jacksen tertantang dengan tugas Mutiara Hitam di Liga Champions Asia (LCA) 2012. Pengalaman babak belur saat tampil dengan klub ini di LCA 2010 tampaknya jadi tantangan Jacksen.
”Kalau saya masih dipercaya menangani klub ini,saya akan tinggal dan meneruskan tantangan yang ada.Saya belum bisa bicara kemungkinan soal klub lain, ”ujarnya, menanggapi sejumlah rumor soal keinginan sejumlah klub memakai jasanya. Wajar kalau Jacksen jadi pelatih yang laris manis.
Dia adalah pelatih asing yang sudah tiga kali mengoleksi gelar juara di negeri ini.Pada musim 2004 kala kompetisi tertinggi masih Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina), Jacksen sukses bersama Persebaya Surabaya.Lalu pada era ISL,dia juga dua kali mengantarkan Persipura jadi jawara.
Pemakaian jasa pelatih asing masih efektif jika menilik hasil akhir ISL musim ini.Di bawah Persipura,Arema FC Malang yang musim lalu juara saat dibesut Robert Rene Alberts jadi runner-up ISL edisi 2010/2011 dengan arsitek impor. Miroslav Janu adalah sutradara yang membuat Arema menggeser Persija Jakarta di peringkat 2.
Padahal,kondisi keuangan klub ini krisis akut.”Janu mampu memberikan yang terbaik saat klub ini krisis.Dia layak dipertahankan,”kata Andi Darusalam Tabusala,salah satu mantan pembina Arema. Nama asing lain yang tampaknya akan dipertahankan klubnya adalah Misha Radovic.
Sinyal positif dinyalakan manajemen Pelita Jaya terkait masa depan pelatih ini.Meski hanya membawa Pelita menempati peringkat 12 di klasemen akhir ISL,kinerja Radovic layak diacungi jempol. Bermateri mayoritas pemain muda, Radovic membuat Pelita Jaya mampu lepas dari jerat kewajiban di zona play-off promosi dan degradasi.
”Sampai saat ini kami menilai kinerja Radovic sudah cukup bagus. Perbandingan catatan ini,jika kami melihat apa yang dialami Pelita Jaya musim sebelumnya,”ungkap Manajer Pelita Lalu Mara Satria Wangsa,kemarin. Soal perpanjangan kontrak Radovic, Lalu Mara belum berucap apa pun. Kontrak arsitek asal Serbia ini kedaluwarsa pada November mendatang.
”Sekarang kami masih beracuan pada kesepakatan kontrak sampai November. Kami belum ada pembicaraan lagi soal ini,”lanjutnya. Nasib tiga nama impor itu berbeda dengan Ivan Kolev yang membesut Sriwijaya FC (SFC).Nasib arsitek berpaspor Bulgaria itu tipis untuk dipertahankan.
Sebab,SFC hanya berada di peringkat 5 ISL dan hanya merebut dua trofi ”sederhana”, Inter Island Cup (IIC) 2010 dan Community Shield 2010. Kolev pasrah dengan penilaian yang menganggapnya gagal membesut SFC.
”Kalau kontrak saya tidak akan diperpanjang oleh SFC,saya akan mencari klub lain.Tapi,sebelum masa kontrak berakhir,saya tetap bekerja untuk SFC,” tandasnya. wahyu argia/ decky irawan/ kukuh setyawan/yopie cipta