Ada suasana menarik di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, saat laga Arema menjamu tim tamunya, Persisam Samarinda, Rabu (15/06/2011). Aremania membentangkan spanduk besar, bertuliskan 'Turunkan M Nur', satu spandul lagi, bertuliskan 'Selamat datang investor Bakrie Grup'.
Pada Selasa (14/06/2011) Ketua Yayasan Arema, M Nur, diberhentikan sementara oleh Pengawas Yayasan Arema, Bambang Winarno, di kantor Arema, di Jl Sultan Agung, Kota Malang.
Penyebabnya, karena telah melanggar aturan terkait mencari pihak lain yang siap mengelola Arema dengan mendapatkan uang untuk mambayar gaji pemain dan utang Arema senilai Rp 10 miliar. Karena, sebelumnya Pembina Arema Rendra Kresna sudah menetapkan bakwa investor yang siap mengelola Arema adalah Bakrie Group.
M Nur dinilai tanpa koordinasi dan memberi tahu juga tanpa persetujuan pengurus Arema. Seharusnya M Nur meminta dan berkoordinasi dengan pengurus Arema soal dana yang Rp 10 miliar itu.
Dari kasak-kusus yang beredar di publik, investor yang mendalangi M Nur dan mengeluarkan dana senilai Rp 10 miliar itu adalah pihak yang bersebrangan dengan Bakrie Group. Bahkan ada yang menilai bahwa investor dibalik M Nur itu adalah Medco atau Bank Saudara, milik Arifin Panigoro.
Dari spanduk yang dibentangkan Aremania saat usai babak pertama itu menyambut baik kedatangan investor Bakrie Grup. Karena Bakrie Group dinilai sudah lama membantu Arema dalam hal sponsor melalui Ijen Nirwana.
Rendra, memang mengaku akan memprioritaskan pada Bakrie Group. Karena sudah banyak membantu Arema melalui sponsor. Hingga kini masih belum ada pengumuman resmi bahwa Arema dikelola oleh Bakrie Group. [ain/but]
Pada Selasa (14/06/2011) Ketua Yayasan Arema, M Nur, diberhentikan sementara oleh Pengawas Yayasan Arema, Bambang Winarno, di kantor Arema, di Jl Sultan Agung, Kota Malang.
Penyebabnya, karena telah melanggar aturan terkait mencari pihak lain yang siap mengelola Arema dengan mendapatkan uang untuk mambayar gaji pemain dan utang Arema senilai Rp 10 miliar. Karena, sebelumnya Pembina Arema Rendra Kresna sudah menetapkan bakwa investor yang siap mengelola Arema adalah Bakrie Group.
M Nur dinilai tanpa koordinasi dan memberi tahu juga tanpa persetujuan pengurus Arema. Seharusnya M Nur meminta dan berkoordinasi dengan pengurus Arema soal dana yang Rp 10 miliar itu.
Dari kasak-kusus yang beredar di publik, investor yang mendalangi M Nur dan mengeluarkan dana senilai Rp 10 miliar itu adalah pihak yang bersebrangan dengan Bakrie Group. Bahkan ada yang menilai bahwa investor dibalik M Nur itu adalah Medco atau Bank Saudara, milik Arifin Panigoro.
Dari spanduk yang dibentangkan Aremania saat usai babak pertama itu menyambut baik kedatangan investor Bakrie Grup. Karena Bakrie Group dinilai sudah lama membantu Arema dalam hal sponsor melalui Ijen Nirwana.
Rendra, memang mengaku akan memprioritaskan pada Bakrie Group. Karena sudah banyak membantu Arema melalui sponsor. Hingga kini masih belum ada pengumuman resmi bahwa Arema dikelola oleh Bakrie Group. [ain/but]