
Kegembiraan Persiwa Wamena mendapatkan poin penuh pada laga terakhirnya di Superliga Indonesia 2010/11 sirna setelah gol Dedi Kusnandar di masa injury time memaksa pertandingan berakhir dengan skor 3-3 di Stadion Pendidikan, Minggu [19/6].
Tambahan satu angka ini membuat Persiwa menempati peringkat ketujuh klasemen akhir usai mengumpulkan 38 poin. Sedangkan Pelita Jaya mengakhiri musim ini di peringkat 12 dengan nilai 29.
Kendati bertanding di hadapan sekitar 13 ribu pendukung lawan, Pelita Jaya justru tampil lebih agresif dibandingkan tuan rumah. Sebaliknya, Persiwa mengawali laga dengan lamban.
Pertandingan memasuki menit kesepuluh, Pelita Jaya mendapatkan peluang untuk unggul lebih dulu. Tapi tendangan bebas Joko Sasongko masih bisa dimentahkan kiper Galih Firmansyah.
Selepas laga berjalan setengah jam, Persiwa mulai menemukan bentuk permainannya, dan memberikan tekanan ke pertahanan Pelita Jaya. Peluang diperoleh Erick Weeks, tapi dapat dibendung kiper M Rahman.
Publik di Stadion Pendidikan akhirnya bersorak kegirangan setelah tandukan Eddy Foday Boakay berhasil menjebol gawang Pelita Jaya pada menit ke-41 memanfaatkan sepak pojok. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Pelita Jaya yang berusaha mengejar defisit satu gol tidak mengendurkan tekanannya ke pertahanan Persiwa. Seperti halnya di babak pertama, Persiwa mengawali laga dengan lamban.
Akibatnya, Pelita Jaya berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Mustopa Aji pada menit ke-57. Bahkan selang enam menit kemudian, tim tamu mampu membalikkan keadaan ketika Juan Ramirez menjebol gawang Galih, sehingga mengubah papan skor menjadi 2-1.
Berbalik tertinggal Persiwa pun meningkatkan intensitas serangannya. Hasilnya, dalam rentang waktu lima menit, Persiwa kembali membalikkan keadaan lewat dua gol Eddy Foday Boakay pada menit ke-70 dan 75. Itu merupakan hat-trik Boakay di pertandingan ini.
Persiwa pun sudah bersiap merayakan kemenangan menjelang pertandingan berakhir. Namun di masa injury time, pesta Persiwa menjadi sirna setelah Dedi Kusnandar memaksa Galih memungut bola dari jalanya, sehingga laga ditutup dengan skor 3-3.
Tambahan satu angka ini membuat Persiwa menempati peringkat ketujuh klasemen akhir usai mengumpulkan 38 poin. Sedangkan Pelita Jaya mengakhiri musim ini di peringkat 12 dengan nilai 29.
Kendati bertanding di hadapan sekitar 13 ribu pendukung lawan, Pelita Jaya justru tampil lebih agresif dibandingkan tuan rumah. Sebaliknya, Persiwa mengawali laga dengan lamban.
Pertandingan memasuki menit kesepuluh, Pelita Jaya mendapatkan peluang untuk unggul lebih dulu. Tapi tendangan bebas Joko Sasongko masih bisa dimentahkan kiper Galih Firmansyah.
Selepas laga berjalan setengah jam, Persiwa mulai menemukan bentuk permainannya, dan memberikan tekanan ke pertahanan Pelita Jaya. Peluang diperoleh Erick Weeks, tapi dapat dibendung kiper M Rahman.
Publik di Stadion Pendidikan akhirnya bersorak kegirangan setelah tandukan Eddy Foday Boakay berhasil menjebol gawang Pelita Jaya pada menit ke-41 memanfaatkan sepak pojok. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Pelita Jaya yang berusaha mengejar defisit satu gol tidak mengendurkan tekanannya ke pertahanan Persiwa. Seperti halnya di babak pertama, Persiwa mengawali laga dengan lamban.
Akibatnya, Pelita Jaya berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Mustopa Aji pada menit ke-57. Bahkan selang enam menit kemudian, tim tamu mampu membalikkan keadaan ketika Juan Ramirez menjebol gawang Galih, sehingga mengubah papan skor menjadi 2-1.
Berbalik tertinggal Persiwa pun meningkatkan intensitas serangannya. Hasilnya, dalam rentang waktu lima menit, Persiwa kembali membalikkan keadaan lewat dua gol Eddy Foday Boakay pada menit ke-70 dan 75. Itu merupakan hat-trik Boakay di pertandingan ini.
Persiwa pun sudah bersiap merayakan kemenangan menjelang pertandingan berakhir. Namun di masa injury time, pesta Persiwa menjadi sirna setelah Dedi Kusnandar memaksa Galih memungut bola dari jalanya, sehingga laga ditutup dengan skor 3-3.