Salah satu mandat yang diberikan FIFA kepada Komite Normalisasi (KN) adalah mengendalikan LPI, yang dianggap sebagai liga sempalan, atau malah menghentikannya. Diterangkan Joko, FIFA telah mengirimkan surat meminta keterangan seputar perkembangan yang dipilih KN.
Akhir pekan lalu, KN telah bertemu dengan perwakilan LPI dan telah menunjuk tim kerja untuk menyelesaikan masalah ini.
“Tim kerja sudah rapat beberapa kali secara internal, dan nanti rapat lagi dengan teman-teman di LPI tanggal 1 hari Jumat, sejauh ini tak ada kendala,” ujar Joko, yang juga anggota KN, usai jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (28/6/11).
“FIFA menulis surat kita mengenai kebijakan yang kita pilih (untuk LPI), mengendalikan LPI atau membubarkannya dan kita memilih opsi pertama,” terang Joko.
Ada beberapa aspek dalam satu liga, yakni aspek kompetisi, teknis dan komersial, demikian dijelaskan Joko. Kompetisi adalah aspek yang akan dikendalikan KN.
“(Dari aspek kompetisi) ada tiga besar yang diterima, yakni regulasi, administrasi umum dan tindakan disiplin. Khusus untuk yang kedua fokusnya tiga: peraturan, pemain, match official/wasit.”
“Tim kita bekerja mempersiapkan itu dengan target 1 Juli nanti bisa mendapatkan hasil yang lebih konkrit dan mudah2an tanggal 5 atau 6 sudah terjadi kesepakatan,” Joko menambahkan.
Kongres dan masalah LPI adalah mandat yang diberikan FIFA untuk diselesaikan KN. Kalau salah satu saja diantaranya gagal digenapi, maka sanksi pembekuan akan dijatuhkan, demikian dijelaskan Joko.
“Tetapi tidak ada sama sekali niat kita untuk membiarkan salah satunya gagal terlaksana,” pungkas CEO PT Liga Indonesia tersebut.