Siang ini, Selasa (14/6) sekitar pukul 14.02 WIT, ratusan warga di wilayah Abepura tepatnya di Perumnas I Waena, Jayapura, Papua, memadati sepanjang ruas jalan raya. Kota Abepura berubah jadi lautan manusia ketika para pemain persipura lewat dengan truck tronton. Kendaraan umum, baik roda dua maupun roda empat tak kuasa melalui jalan raya.
Dari pantauan dilokasi, antusias warga di sepanjang kawasan Waena tinggi. Ratusan warga terus mengejar pemain kebanggannya dari belakang. Baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Lainnya memilih berjalan kaki. Aksi warga itu membuat kendaraan angkutan umum jurusan Abepura-Sentani mati total. Jalan raya penuh sesak ibarat lautan manusia.
Konvoi kendaraan roda dua terus memadati jalanan. “Persipura-persipura Jayapura, kam andalan,” teriak seorang anak berusia sekolah dasar dipinggiran jalan. Ratusan warga yang terdiri dari orang tua dan anak-anak ini berhamburan dipinggir bibir jalan raya.
Tak hanya itu, puluhan pemilik toko, rumah toko (ruko), kios dan warung makan disepanjang perumnas I Waena, terpaksa keluar menanggalkan ruko, toko, kios dan warung miliknya. Mereka juga ikut meneriakan pemain berjuluk mutiara hitam itu. “Bio-bio, kam andalan,” teriak Triwahyuni, pemilik warung makan beringin yang terletak diputaran jalan SPG Perumnas I Waena. (Musa Abubar)
Dari pantauan dilokasi, antusias warga di sepanjang kawasan Waena tinggi. Ratusan warga terus mengejar pemain kebanggannya dari belakang. Baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Lainnya memilih berjalan kaki. Aksi warga itu membuat kendaraan angkutan umum jurusan Abepura-Sentani mati total. Jalan raya penuh sesak ibarat lautan manusia.
Konvoi kendaraan roda dua terus memadati jalanan. “Persipura-persipura Jayapura, kam andalan,” teriak seorang anak berusia sekolah dasar dipinggiran jalan. Ratusan warga yang terdiri dari orang tua dan anak-anak ini berhamburan dipinggir bibir jalan raya.
Tak hanya itu, puluhan pemilik toko, rumah toko (ruko), kios dan warung makan disepanjang perumnas I Waena, terpaksa keluar menanggalkan ruko, toko, kios dan warung miliknya. Mereka juga ikut meneriakan pemain berjuluk mutiara hitam itu. “Bio-bio, kam andalan,” teriak Triwahyuni, pemilik warung makan beringin yang terletak diputaran jalan SPG Perumnas I Waena. (Musa Abubar)