Sinyal bila investor yang masuk ke Arema Malang adalah Bakrie Group kembali melemah. Diyakini bila kelompok Bakrie Group tidak akan menjadi investor utama klub kebanggaan warga Malang Raya tersebut.
Walikota Batu, Eddy Rumpoko, menyatakan, dia sudah pernah bertanya langsung kepada Nirwan D Bakrie, selaku bos Bakrie Group, tentang rencana kepemilikan Arema. "Pak Nirwan menyatakan bila sama sekali tidak ada rencana itu," kata Eddy, Rabu (15/6/2011).
Dikatakan, saat ini Bakrie Group sudah memiliki Pelita Jaya. Dengan memiliki Arema, bisa berpotensi memunculkan tuduhan pengaturan skor pertandingan selama kompetisi berlangsung. "Saya cukup dekat dengan Bakrie Group. Bahkan saya juga terlibat dalam masuknya Ijen Nirwana menjadi sponsor di Arema," jelasnya.
Dia mengaku, tidak tahu persis siapa sebenarnya investor yang dimaksud sejumlah petinggi Yayasan Arema. "Kalau Bakrie Group masuk ke Arema, setidaknya saya juga akan diberi kabar oleh yang bersangkutan (Nirwan D Bakrie)," tandas Eddy.
Sebelumnya, Rendra Kresna selaku Pembina Yayasan Arema menyatakan bila 99 persen investor Arema adalah Bakrie Group. Tentang konflik internal di tubuh Yayasan Arema, Eddy menyatakan tidak ingin ikut campur.
"Itu urusan internal yayasan. Saya orang luar dan tidak berhak turut campur," tuturnya.
Terkait take over Arema, Eddy menyatakan tidak pernah punya rencana untuk mengambil alih Arema. Tindakannya berupa membayar gaji pemain pada Senin (13/6/2011) kemarin adalah wujud kepeduliannya kepada klub kebanggaan Aremania tersebut.
"Saya tak ingin Arema terus-menerus didera masalah yang sama. Makanya, saya menggandeng pengusaha Jakarta asal Malang untuk membantu klub ini," tukas Eddy.
Pengusaha yang digandengnya ini, katanya, juga bukan Medco Group milik Arifin Panigoro yang banyak diisukan sejumlah kalangan. Bukan juga pengusaha di Malang sendiri. "Tak ada kepentingan politik apapun di balik tindakan saya. Ini murni untuk menyelamatkan Arema," katanya.
Tentang keinginan Yayasan Arema untuk mengembalikan uang yang sudah dikucurkannya, Eddy mempersilakan. "Kalau ingin mengembalikan ya silakan saja," tukasnya.
Eddy menambahkan, pengusaha yang digandengnya sendiri sudah berkomitmen membantu menyelesaikan masalah keuangan Arema hingga musim kompetisi berakhir. Selain itu, untuk musim depan, juga siap menjadi sponsor dan memberikan sejumlah fasilitas pada Arema. [air/ain]
Walikota Batu, Eddy Rumpoko, menyatakan, dia sudah pernah bertanya langsung kepada Nirwan D Bakrie, selaku bos Bakrie Group, tentang rencana kepemilikan Arema. "Pak Nirwan menyatakan bila sama sekali tidak ada rencana itu," kata Eddy, Rabu (15/6/2011).
Dikatakan, saat ini Bakrie Group sudah memiliki Pelita Jaya. Dengan memiliki Arema, bisa berpotensi memunculkan tuduhan pengaturan skor pertandingan selama kompetisi berlangsung. "Saya cukup dekat dengan Bakrie Group. Bahkan saya juga terlibat dalam masuknya Ijen Nirwana menjadi sponsor di Arema," jelasnya.
Dia mengaku, tidak tahu persis siapa sebenarnya investor yang dimaksud sejumlah petinggi Yayasan Arema. "Kalau Bakrie Group masuk ke Arema, setidaknya saya juga akan diberi kabar oleh yang bersangkutan (Nirwan D Bakrie)," tandas Eddy.
Sebelumnya, Rendra Kresna selaku Pembina Yayasan Arema menyatakan bila 99 persen investor Arema adalah Bakrie Group. Tentang konflik internal di tubuh Yayasan Arema, Eddy menyatakan tidak ingin ikut campur.
"Itu urusan internal yayasan. Saya orang luar dan tidak berhak turut campur," tuturnya.
Terkait take over Arema, Eddy menyatakan tidak pernah punya rencana untuk mengambil alih Arema. Tindakannya berupa membayar gaji pemain pada Senin (13/6/2011) kemarin adalah wujud kepeduliannya kepada klub kebanggaan Aremania tersebut.
"Saya tak ingin Arema terus-menerus didera masalah yang sama. Makanya, saya menggandeng pengusaha Jakarta asal Malang untuk membantu klub ini," tukas Eddy.
Pengusaha yang digandengnya ini, katanya, juga bukan Medco Group milik Arifin Panigoro yang banyak diisukan sejumlah kalangan. Bukan juga pengusaha di Malang sendiri. "Tak ada kepentingan politik apapun di balik tindakan saya. Ini murni untuk menyelamatkan Arema," katanya.
Tentang keinginan Yayasan Arema untuk mengembalikan uang yang sudah dikucurkannya, Eddy mempersilakan. "Kalau ingin mengembalikan ya silakan saja," tukasnya.
Eddy menambahkan, pengusaha yang digandengnya sendiri sudah berkomitmen membantu menyelesaikan masalah keuangan Arema hingga musim kompetisi berakhir. Selain itu, untuk musim depan, juga siap menjadi sponsor dan memberikan sejumlah fasilitas pada Arema. [air/ain]