Akibat tidak menghadiri sesi jumpa pers sehari sebelum pertandingan, Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Ivan Venkov Kolev harus membayar denda. Kolev melakukan hal itu saat SFC bertandang ke markas TSW Pegasus, Selasa (26/4).
Denda yang dibebankan oleh AFC kepada pelatih asal Bulgaria ini sebesar USD 1.500 atau sekitar Rp13,5 juta.Hal itu dibenarkan Sekretaris PT Sriwijaya Optimistis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid. Menurut dia,AFC telah mewajibkan kepada setiap pelatih kepala dari masing-masing tim untuk menghadiri sesi jumpa pers sehari sebelum pertandingan. ”Tapi,saat itu Kolev mewakilkan dirinya kepada pelatih penjaga gawang Indrayadi.
Hal itu tidak dibenarkan oleh AFC sehingga mereka memberikan denda.Surat dari AFC perihal denda itu sudah diterima oleh manajemen,”kata Faisal. Faisal menerangkan,AFC mewajibkan pelatih kepala yang langsung memberikan keterangan pers.Sebab,pelatih kepala dinilai paling paham mengenai kondisi tim. Menurut dia,AFC akan memotong uang denda tersebut dari uang akomodasi yang diterima SFC.Subsidi AFC ke klub peserta Piala AFC sebesar Rp150 juta.
”Manajemen tidak tahu pasti alasan Kolev tidak hadir pada jumpa pers itu. Namun,selaku manajemen,kami telah mengingatkannya agar hal ini tidak terulang lagi,”tuturnya. Selain Kolev,AFC juga dipastikan bakal menjatuhkan sanksi berupa denda kepada Manajer SFC Hendri Zainuddin.Hal itu diterima Hendri setelah sang manajer diganjar kartu merah pada saat SFC menjamu Pegasus tiga hari lalu. Hendri dinilai melakukan protes secara berlebihan terhadap kinerja wasit Pratap Singh dari India.
”Setiap kartu kuning atau kartu merah yang diterima oleh pemain atau ofisial akan diganjar dengan denda uang oleh AFC,”ungkap Faisal. Meski diakui AFC belum melayangkan surat resmi perihal denda itu,Faisal memastikan jika denda yang harus dibayar. Jumlah denda itu berada di kisaran Rp8 juta sesuai dengan regulasi yang berlaku. ”Denda dikenakan sebesar 1.000 dolar atau sekitar Rp8 juta.Jumlah itu sesuai dengan regulasi AFC.
Denda itu juga akan dibayar dengan cara pemotongan biaya akomodasi tim dari AFC,”cetusnya. Terkait dengan kepastian SFC tetap didampingi oleh manajer tim pada laga berikutnya,Faisal tidak dapat memastikan. ”Mengenai bisa atau tidaknya Hendri mendampingi tim pada laga berikutnya, masih akan ditunggu surat resmi dari AFC,” lanjutnya. Hendri pun menjelaskan,protes keras kepada wasit itu dilakukannya karena terpicu dengan sikap tidak tegas sang pengadil.
Dia menilai wasit membiarkan para pemain Pegasus mengulur-ulur waktu. Tapi,aksi tersebut tidak mendapatkan peringatan apa pun. ”Laga melawan Pegasus adalah laga hidup-mati bagi SFC.Hal itu yang membuat saya sedikit bersikap keras kepada wasit.Protes dilakukan agar wasit mengubah sikapnya dan memperbaiki kinerja selama pertandingan,” tandas Hendri. ●yopie cipta raharja