Salah satu anggota Komite Normalisasi yang merupakan bentukan dari FIFA mempertanyakan komitmen pemilik suara sah PSSI yang tergabung di kubu 78 untuk memperbaiki situasi sepakbola nasional.
Hadi mengungkapkan bahwa dirinya melihat adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok 78, terutama mengenai hasil kongres dadakan pada tanggal 14 April 2011.
Pada hasil kongres dadakan dihasilkan tiga poin, yaitu pertama pembentukan Komite Pemilihan, kedua pembentukan Komite Banding dan ketiga merehabilitasi status klub PSM Makassar serta Pengcab PSSI Solo yang sebelumnya dibekukan sepihak oleh Komite Eksekutif PSSI. Tetapi kemudian Hadi menerima draft yang didalamnya ada yang tidak sesuai dengan hasil kongres yaitu merehabilitasi status klub Persema Malang dan Persibo, dan ditambah dengan menganulir sanksi yang telah diputuskan oleh Komite Disiplin PSSI.
"Mereka (Kelompok 78) itu sebenarnya mau mereformasi atau menghancurkan PSSI. Ini sudah melebihi Nurdin Halid," kata Hadi Rudyatmo