Gelandang enerjik Persipura, Zah Rahan mengaku tak mengetahui persis kekuatan Kingfisher East Bengal yang akan dijamu 16 Maret mendatang di Stadion Mandala Jayapura. Kendati demikian, ia mengaku akan berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan partai kandang guna mengangkat posisi Persipura ke puncak klasemen sementara di AFC. Persipura baru meraih 1 poin kini dan berada di urutan ketiga di bawah East Bengal.
"Saya tidak tahu pemain siapa yang ada di sana, tapi menurut teman yang ada di India, mereka memiliki pemain dari Australia, Nigeria, juga Brazil", ujar Zah Rahan saat ditemui di kamarnya siang kemarin.
Yang dimaksud Zah Rahan mungkin striker Tolgay Ozbey dari Australia yang kini berusia 24 tahun dan sudah mengoleksi 2 gol. Namun meskipun harus melawan tim dari negara lain, ia cukup optimis bahwa Persipura bisa meraih hasil seperti yang diinginkan.
"Saya senang kami bisa bermain di Mandala, walau sebenarnya bermain di Jakarta pun kami siap", tegasnya.
Menurutnya, pada pertandingan nanti, jelas ada yang bisa membakar motivasi untuk memenangkan pertandingan mengingat seluruh suporter akan mendukung penuh Persipura.
"Kamu tahu, susah sekali bermain bola tanpa didampingi oleh fans. Merekalah yang memberi motivasi bagi kami untuk bermain bagus", tambah Zah yang didampingi sang istri, Racheeda.
Namun sejatinya, pemain asal Liberia ini lebih menyukai jika pertandingan dilakukan malam hari. Alasannya, saat siang hari tempo permainan akan lebih lambat untuk menghemat energi karena sengatan matahari, namun jika dilakukan malam hari jelas tempo permainan akan lebih tinggi.
"Ya, saya juga tak masalah bermain malam karena dulu kami sering main malam", jelasnya.
Pada pertandingan nanti, Persipura perlu tetap mewaspadai tiap pemain East Bengal. Hasil seri 4-4 melawan tim kuat Thailan, Chonbury, jelas memberi bukti bahwa Baljit Sahni dkk bisa menjadi momok bagi tim Persipura.
"Yang penting sekarang kita percaya Tuhan. Lihat saja setelah kalah dari Arema dan Persiba, kami diberi waktu sekitar 4 hari. Nah, 4 hari itu adalah rencana Tuhan agar kami berpikir dan introspeksi untuk pertandingan selanjutnya. Hasilnya, kami bermain seri di Hongkong dan menang besar lawan Arema kemarin", tandasnya.
"Saya tidak tahu pemain siapa yang ada di sana, tapi menurut teman yang ada di India, mereka memiliki pemain dari Australia, Nigeria, juga Brazil", ujar Zah Rahan saat ditemui di kamarnya siang kemarin.
Yang dimaksud Zah Rahan mungkin striker Tolgay Ozbey dari Australia yang kini berusia 24 tahun dan sudah mengoleksi 2 gol. Namun meskipun harus melawan tim dari negara lain, ia cukup optimis bahwa Persipura bisa meraih hasil seperti yang diinginkan.
"Saya senang kami bisa bermain di Mandala, walau sebenarnya bermain di Jakarta pun kami siap", tegasnya.
Menurutnya, pada pertandingan nanti, jelas ada yang bisa membakar motivasi untuk memenangkan pertandingan mengingat seluruh suporter akan mendukung penuh Persipura.
"Kamu tahu, susah sekali bermain bola tanpa didampingi oleh fans. Merekalah yang memberi motivasi bagi kami untuk bermain bagus", tambah Zah yang didampingi sang istri, Racheeda.
Namun sejatinya, pemain asal Liberia ini lebih menyukai jika pertandingan dilakukan malam hari. Alasannya, saat siang hari tempo permainan akan lebih lambat untuk menghemat energi karena sengatan matahari, namun jika dilakukan malam hari jelas tempo permainan akan lebih tinggi.
"Ya, saya juga tak masalah bermain malam karena dulu kami sering main malam", jelasnya.
Pada pertandingan nanti, Persipura perlu tetap mewaspadai tiap pemain East Bengal. Hasil seri 4-4 melawan tim kuat Thailan, Chonbury, jelas memberi bukti bahwa Baljit Sahni dkk bisa menjadi momok bagi tim Persipura.
"Yang penting sekarang kita percaya Tuhan. Lihat saja setelah kalah dari Arema dan Persiba, kami diberi waktu sekitar 4 hari. Nah, 4 hari itu adalah rencana Tuhan agar kami berpikir dan introspeksi untuk pertandingan selanjutnya. Hasilnya, kami bermain seri di Hongkong dan menang besar lawan Arema kemarin", tandasnya.
