Share |

Sriwijaya vs Al Ain : KOLEV CARI SOLUSI


Perjuangan Sriwijaya FC (SFC) menembus fase Grup Liga Champions Asia (LCA) tinggal selangkah. Tapi, langkah terakhir klub berjuluk Laskar Wong Kitotidak ringan pada final play-off, besok.

Persoalan SFC saat menjamu Al Ain asal Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Gelora Sriwijaya (SGS) Jakabaring, Palembang, masih sama dengan yang sebelumnya. Masalah itu adalah badai cedera dan kelelahan. Pelatih SFC Ivan Venkov Kolev pun pusing tujuh keliling. Kebugaran pemainnya memang masih jauh dari kata pulih, terlebih cedera sejumlah pilar utama timnya tak kunjung reda.

Saat persoalan pemain mendera tim ini, Kolev berusaha tetap tenang. Arsitek asal Bulgaria ini pun tak pesimistis. Kolev siap memaksimalkan Ponaryo Astaman dkk dengan sejumlah solusi yang diciptakannya demi laga penuh gengsi ini. Tren positif pada performa Laskar Wong Kito dalam beberapa pertandingan terakhir jadi modal Kolev. Apalagi, selain sukses mengalahkan Persijap Jepara di kompetisi domestik, dua hari lalu.

SFC juga sebelumnya memetik hasil manis. Hasil positif itu kala Ponaryo dkk mengalahkan klub elite Thailand Muangthong United di play-off pertama LCA pada Sabtu (12/2). Berbekal modal pemain compang-camping dengan persoalan sama, SFC memulangkan Muangthong melalui laga dramatis adu penalti. Menuju laga kontra Al Ain, kemampuan Kolev dalam memaksimalkan tenaga pemain pelapis pun dibutuhkan lagi.

Tujuannya agar absennya Firman Utina, M Ridwan, Oktovianus Maniani, plus rentannya kondisi Claudiano Alves dos Santos, Arif Suyono, dan Budi Sudarsono tidak terlalu memengaruhi kekuatan SFC. ”Banyak pemain inti yang secara bergantian mengalami cedera dan kelelahan. Keadaan ini membuat saya harus bisa memaksimalkan para pemain pengganti.

Kami pun harus kembali melatih beberapa pola serangan dan skema yang lain, sesuai karakteristik pemain,” kata Kolev. Mantan arsitek tim nasional Indonesia ini mengakui salah satu faktor yang fokus dikerjakan adalah mengangkat mental tarung amunisi muda SFC. Apalagi, rata-rata pemain cadangan SFC seperti Ade Suhendra, Rendy Siregar, Mahadirga Lasut, dan Bobby Satria masih minim pengalaman internasional.

”Untuk itu saya selalu menekankan kepada pemain jika pertandingan play-off ini berbeda dengan Indonesia Super League (ISL). Sebab, ajang ini merupakan kompetisi tertinggi di kawasan Asia dan tidak semua orang memiliki kesempatan itu. Jadi, saya tegaskan bahwa mereka tak boleh menyianyiakan kesempatan ini,” cetusnya. Kolev juga mengatakan SFC beruntung memiliki pemain seperti Ponaryo dan Mahyadi Panggabean.

Meski tidak muda lagi, pengalaman mereka dapat dimaksimalkan di lapangan sebagai penyeimbang. Kolev, yang terus memotivasi dan meningkatkan semangat bertarung pasukannya, diharapkan mencapai hasil maksimal. Sebab, kondisi Al Ain sebenarnya tak jauh berbeda dengan Laskar Wong Kito. Klub yang berdiri sejak 1968 itu baru saja gagal mendatangkan Jeremie Aliadiere, mantan striker Arsenal dan Middlesbrough asal Prancis.

Pemain itu gagal lolos tes medis. ”Lini depan kami memang bermasalah,” kata Pelatih Al Ain Alexander Gallo, dikutip situs resmi AFC. Selain itu, Gallo juga menyebut laga di Jakabaring sebagai misi sulit. Apalagi, sebelum ke Palembang, performa anak asuhnya dalam grafik menurun. Soal kedatangan Al Ain, rombongan klub yang sembilan kali juara UEA League itu tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka menggunakan pesawat jet pribadi milik Presiden Al Ain Mohammed bin Zahed al Nahyan.
Share on Google Plus

About 12paz