
Pengurus Provinsi PSSI Sulawesi Selatan menilai keinginan manajemen PSM mendaftarkan tim ke federasi sepak bola dunia (FIFA) setelah dicoret PSSI dari keanggotaan, merupakan hal yang tidak mungkin diterima.
Ketum PSSI Sulsel Kadir Halid di Makassar, Selasa (1/2) mengatakan, permintaan sebuah klub untuk mendapat pengakuan FIFA hanya bisa melalui organisasi sepak bola resmi PSSI. Artinya rencana PSM yang hanya sebagai klub tak lebih dari sebuah mimpi.
"FIFA sesuai aturan yang berlaku hanya akan mengambil sikap jika klub itu memang resmi sebagai anggota PSSI. Saya kira itu hanya sekadar janji palsu yang tidak mungkin diwujudkan," katanya.
Anggota DPRD Sulsel asal Golkar itu menjelaskan, surat yang dikirimkan FIFA kepada pihak PSSI beberapa waktu lalu, juga sudah menegaskan bahwa organisasi itu tidak mengenal kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).
Kenyataan itu tentu saja bisa menjadi jawaban bahwa segala hal yang berkaitan dengan LPI, termasuk keberadaan PSM Makassar tentu tidak akan mendapat pengakuan resmi.
"Itu jelas tidak boleh karena melanggar aturan yang berlaku. Saya kembali tegaskan bahwa persoalan itu hanya bisa dilakukan PSSI," jelasnya.
Adik kandung Ketum PSSI Nurdin Halid itu menjelaskan bahwa PSSI sudah mengeluarkan surat keputusan pemberhentian tim Juku Eja-julukan PSM dalam keanggotaan PSSI, sejak Kamis, (27/1).
Namun pihak PSM melalui Kuasa Hukumnya, Syahrir Cakkari, saat itu mengatakan belum mendapat surat pemberhentian yang dimaksudkan. Bahkan, bukan hanya surat, pemberitahuan melalui sms atau telpon juga belum diterima.
Mengenai rencana PSM mendaftarkan tim Juku Eja ke FIFA disampaikan Ketum PSM, Ilham Arief Sirajuddin, dalam sambutannya pada laga kandang perdana PSM di LPI kontra Aceh United, Minggu (30/1). (Ant/OL-2)