Kondisi berbeda dialami dua tim yang bakal bertemu pada laga pertama kompetisi Liga Champions Asia atau AFC Champions League 2011. Yaitu saat Arema dijamu tim asal Jepang, Cerezo Osaka di Nagai Stadium, Osaka, 2 Maret mendatang.
Jika Arema baru saja menyelesaikan putaran pertama kompetisi Indonesia Super League 2010/2011, tim Cerezo justru belum memulai kompetisi Liga Jepang atau J-League 2011, yang rencananya baru akan dimulai 5 Maret nanti. Terakhir Cerezo Osaka menyelesaikan J-League 2010 dengan mengalahkan Jubilo Iwata 6-2 di Nagai Stadium, 4 Desember lalu. Tim asuhan Levir Culpi itu finish di posisi tiga klasemen akhir J-League dan raih satu tiket ke LCA 2011 ini.
Karena itulah, musim kompetisi 2011 ini, Arema menjadi tamu pertama yang bakal merasakan rumput Nagai Stadium. Lantaran setelah laga perdana Cerezo di LCA itu, Kenji Haneda dkk akan memulai J-League dengan melakoni away lebih dulu.
Dijadwalkan Cerezo Osaka akan terlibat derby dengan Gamba Osaka, 5 Maret nanti. Baru setelah itu, Cerezo menjamu Kashiwa Reysol pada 12 Maret, sebelum menjalani laga away LCA ke kandang Shandong Luneng (China), 16 Maret.
Sebagai tamu pertama di stadion berkapasitas 50 ribu penonton dan sempat untuk venue Piala Dunia 2002 lalu, pelatih Arema, Miroslav Janu menginstruksikan pasukannya untuk tidak panik atau nervous saat datang ke Jepang.
Terlepas tim berjuluk Singo Edan ini bakal terkendala dengan suhu dingin di Osaka, Miro berusaha menyiapkan timnya secara maksimal. Hasil positif di ISL dengan finish di posisi runner up klasemen akhir putaran pertama, jadi modal Arema ke Jepang.
’’Persiapan kita seperti laga lainnya. Apalagi kita main bagus terus di ISL, kita akan coba maksimal di LCA nanti. Persiapan biasa saja,’’ ungkap Miro berharap timnya bisa menjaga tren positif Arema selama ini hingga ke LCA nanti.
Namun demikian, Miro tak menutup mata, kualitas lawan yang bakal dihadapinya berbeda dengan tim-tim ISL. Sekalipun kekuatan Cerezo Osaka sulit terukur dengan skuad yang baru lantaran belum ada pertandingan J-League musim 2011 ini.
’’Ya, lawan memang beda. Kualitas lawan beda dengan tim di Indonesia. Mau apa lagi, kita tidak bisa persiapan lebih bagus lagi seperti sekarang ini. Apa kita perlu TC (Pemusatan latihan) di Jepang,’’ sebut Miro.
Secara teknis, Arema tampaknya tak beda jauh dengan tim yang baru pertama kali merasakan atmosfir LCA ini. Apalagi nantinya, kedua tim sama-sama mendapat jatah untuk bisa menurunkan empat pemain asing di kompetisi paling bergengsi itu.
Untuk tim Arema yang tahun 2007 lalu sudah pernah tampil di LCA, bakal mengandalkan empat pemain asingnya yaitu Esteban Gullien, Chmelo Roman, Noh Alamshah dan Muhamd Ridhuan. Ditambah 24 pemain lokal yang sudah resmi didaftarkan ke LCA.
Selain akan menghadapi Cerezo Osaka, tim Arema berada di grup G bersama wakil Korea, Jeonbuk Hyundai Motors dan wakil China Shandong Luneng FC. Usai away ke Jepang, Alamshah dkk bakal menjamu Jeonbuk Hyundai Motors di Kanjuruhan Stadium, 16 Maret nanti. (bua/avi)
Jika Arema baru saja menyelesaikan putaran pertama kompetisi Indonesia Super League 2010/2011, tim Cerezo justru belum memulai kompetisi Liga Jepang atau J-League 2011, yang rencananya baru akan dimulai 5 Maret nanti. Terakhir Cerezo Osaka menyelesaikan J-League 2010 dengan mengalahkan Jubilo Iwata 6-2 di Nagai Stadium, 4 Desember lalu. Tim asuhan Levir Culpi itu finish di posisi tiga klasemen akhir J-League dan raih satu tiket ke LCA 2011 ini.
Karena itulah, musim kompetisi 2011 ini, Arema menjadi tamu pertama yang bakal merasakan rumput Nagai Stadium. Lantaran setelah laga perdana Cerezo di LCA itu, Kenji Haneda dkk akan memulai J-League dengan melakoni away lebih dulu.
Dijadwalkan Cerezo Osaka akan terlibat derby dengan Gamba Osaka, 5 Maret nanti. Baru setelah itu, Cerezo menjamu Kashiwa Reysol pada 12 Maret, sebelum menjalani laga away LCA ke kandang Shandong Luneng (China), 16 Maret.
Sebagai tamu pertama di stadion berkapasitas 50 ribu penonton dan sempat untuk venue Piala Dunia 2002 lalu, pelatih Arema, Miroslav Janu menginstruksikan pasukannya untuk tidak panik atau nervous saat datang ke Jepang.
Terlepas tim berjuluk Singo Edan ini bakal terkendala dengan suhu dingin di Osaka, Miro berusaha menyiapkan timnya secara maksimal. Hasil positif di ISL dengan finish di posisi runner up klasemen akhir putaran pertama, jadi modal Arema ke Jepang.
’’Persiapan kita seperti laga lainnya. Apalagi kita main bagus terus di ISL, kita akan coba maksimal di LCA nanti. Persiapan biasa saja,’’ ungkap Miro berharap timnya bisa menjaga tren positif Arema selama ini hingga ke LCA nanti.
Namun demikian, Miro tak menutup mata, kualitas lawan yang bakal dihadapinya berbeda dengan tim-tim ISL. Sekalipun kekuatan Cerezo Osaka sulit terukur dengan skuad yang baru lantaran belum ada pertandingan J-League musim 2011 ini.
’’Ya, lawan memang beda. Kualitas lawan beda dengan tim di Indonesia. Mau apa lagi, kita tidak bisa persiapan lebih bagus lagi seperti sekarang ini. Apa kita perlu TC (Pemusatan latihan) di Jepang,’’ sebut Miro.
Secara teknis, Arema tampaknya tak beda jauh dengan tim yang baru pertama kali merasakan atmosfir LCA ini. Apalagi nantinya, kedua tim sama-sama mendapat jatah untuk bisa menurunkan empat pemain asing di kompetisi paling bergengsi itu.
Untuk tim Arema yang tahun 2007 lalu sudah pernah tampil di LCA, bakal mengandalkan empat pemain asingnya yaitu Esteban Gullien, Chmelo Roman, Noh Alamshah dan Muhamd Ridhuan. Ditambah 24 pemain lokal yang sudah resmi didaftarkan ke LCA.
Selain akan menghadapi Cerezo Osaka, tim Arema berada di grup G bersama wakil Korea, Jeonbuk Hyundai Motors dan wakil China Shandong Luneng FC. Usai away ke Jepang, Alamshah dkk bakal menjamu Jeonbuk Hyundai Motors di Kanjuruhan Stadium, 16 Maret nanti. (bua/avi)