Salah seorang suporter Persebaya 1927, Albert Rio Perdana Putra, dilaporkan kritis setelah jatuh dari kereta api barang menjelang tiba di Stasiun Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (22/1) pukul 07.30 WIB. "Korban masih dirawat di Rumah Sakit Kraton, Pekalongan, dalam kondisi tidak sadarkan diri," kata kerabat korban, Hamim, kepada Radio Suara Surabaya FM.
Hamim menuturkan, korban adalah warga Banyu Urip Kidul VI/66, RT 004/RW 009, Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Sawahan, Surabaya. "Kondisi korban sangat memprihatinkan karena beberapa anggota badan, terutama tulang lengan dan paha retak cukup parah, akibat sempat terseret beberapa meter setelah jatuh," katanya.
Awalnya, korban bersama rekan-rekannya sesama suporter Persebaya 1927 ingin menyaksikan tim kesayangannya berlaga di Tangerang. Hamim dan bersama korban dan reka-rekannya berangkat dari Stasiun Pasar Turi Surabaya, Jumat (21/1) pukul 22.00 WIB dengan menumpang kereta kontainer.
Karena kondisi kereta penuh dengan barang tidak memungkinkan para suporter itu mendapat tempat duduk, kata Hamim, maka mereka terpaksa harus menempati ruang kosong di sela-sela sambungan kereta.
"Saat hendak memasuki Stasiun Pekalongan, para penumpang (suporter) yang berada di tempat itu terpercik air dari atas talang kereta, sehingga mereka sempat semburat menghindar. Namun korban (Albert) terpeleset jatuh dan sempat ditolong rekan-rekannya untuk ditarik ke atas, namun gagal," kata Hamim.
Keadaaan korban cukup mengkhawatirkan, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Kraton. Namun, pihak rumah sakit merujuk ke RS Karyadi Semarang, mengingat peralatan di Rumah Sakit Kraton kurang memadai
Hamim menuturkan, korban adalah warga Banyu Urip Kidul VI/66, RT 004/RW 009, Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Sawahan, Surabaya. "Kondisi korban sangat memprihatinkan karena beberapa anggota badan, terutama tulang lengan dan paha retak cukup parah, akibat sempat terseret beberapa meter setelah jatuh," katanya.
Awalnya, korban bersama rekan-rekannya sesama suporter Persebaya 1927 ingin menyaksikan tim kesayangannya berlaga di Tangerang. Hamim dan bersama korban dan reka-rekannya berangkat dari Stasiun Pasar Turi Surabaya, Jumat (21/1) pukul 22.00 WIB dengan menumpang kereta kontainer.
Karena kondisi kereta penuh dengan barang tidak memungkinkan para suporter itu mendapat tempat duduk, kata Hamim, maka mereka terpaksa harus menempati ruang kosong di sela-sela sambungan kereta.
"Saat hendak memasuki Stasiun Pekalongan, para penumpang (suporter) yang berada di tempat itu terpercik air dari atas talang kereta, sehingga mereka sempat semburat menghindar. Namun korban (Albert) terpeleset jatuh dan sempat ditolong rekan-rekannya untuk ditarik ke atas, namun gagal," kata Hamim.
Keadaaan korban cukup mengkhawatirkan, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Kraton. Namun, pihak rumah sakit merujuk ke RS Karyadi Semarang, mengingat peralatan di Rumah Sakit Kraton kurang memadai