Usai menelan kekalahan menyakitkan dari tuan rumah Persisam Samarinda 1-0, tampaknya membuat kubu Persib Bandung harus ekstra waspada saat menjamu Arema di Stadion Siliwangi, Bandung, malam ini.
Tim yang tengah terseok-seok di papan bahwa klasemen sementara kompetisi Indonesia Super League ini tak mau kecolongan. Khususnya menghadapi tim dengan status juara bertahan, pemain-pemain Persib tak mau lengah.
“Setiap tim yang pernah lawan Arema, pasti tahu, bahwa yang harus diwaspadai Arema adalah serangannya, karena berbahaya,” ungkap bek Persib, Maman Abdurrahman. “Tapi saya tidak takut Arema,” sambungnya.
Menurut pemain Timnas AFF ini, kekuatan Arema selama ini adalah pada pemain asingnya. Meski untuk malam ini, Singo Edan dipastikan hanya menurunkan empat pemain asingnya setelah Pierre Njanka memilih hengkang.
“Kita tahu musim lalu serangan Arema dari sayap lebih dominan, tapi sekarang Arema sepertinya mengandalkan permainan di lini tengah. Gelandang kita harus mengantisipasinya agar kerja lini belakang lebih mudah,” sebut Maman.
Terkait kondisi mental bertanding rekan-rekannya pasca kekalahan di Samarinda menurut mantan pemain PSIS Semarang ini sudah tidak ada masalah. “Kondisi mental bagus, kita sudah lupakan kekecewaan dari kekalahan kemarin, sekarang kita fokus lawan Arema,” katanya.
Sementara itu, salah satu gelandang serang Persib yang kemungkinan sore ini bakal diplot sebagai striker sayap, yaitu Atep. Pemain mungil ini mengaku salah satu kunci permainan Arema adalah pada Esteban Gullien, gelandang Arema asal Uruguay.
“Ya, kita harus mewaspadai Esteban, karena bola sering bermula dari kakinya. Saat Esteban pegang bola, maka yang bergerak adalah Ridhuan dan Roman,” terang Atep juga akan memanfaatkan celah di lini belakang Arema tanpa seorang Njanka.
“Kita ingin memaksimalkan laga kandang ini, dan kita sdah tahu bagaimana pola serangan Arema itu, saya rasa sama seperti musim lalu. Apalagi Arema kini juga ada celah dengan tanpa Njanka, itu harus kita manfaatkan,” lanjut pemain asli Bandung ini. (bua/jon)
Tim yang tengah terseok-seok di papan bahwa klasemen sementara kompetisi Indonesia Super League ini tak mau kecolongan. Khususnya menghadapi tim dengan status juara bertahan, pemain-pemain Persib tak mau lengah.
“Setiap tim yang pernah lawan Arema, pasti tahu, bahwa yang harus diwaspadai Arema adalah serangannya, karena berbahaya,” ungkap bek Persib, Maman Abdurrahman. “Tapi saya tidak takut Arema,” sambungnya.
Menurut pemain Timnas AFF ini, kekuatan Arema selama ini adalah pada pemain asingnya. Meski untuk malam ini, Singo Edan dipastikan hanya menurunkan empat pemain asingnya setelah Pierre Njanka memilih hengkang.
“Kita tahu musim lalu serangan Arema dari sayap lebih dominan, tapi sekarang Arema sepertinya mengandalkan permainan di lini tengah. Gelandang kita harus mengantisipasinya agar kerja lini belakang lebih mudah,” sebut Maman.
Terkait kondisi mental bertanding rekan-rekannya pasca kekalahan di Samarinda menurut mantan pemain PSIS Semarang ini sudah tidak ada masalah. “Kondisi mental bagus, kita sudah lupakan kekecewaan dari kekalahan kemarin, sekarang kita fokus lawan Arema,” katanya.
Sementara itu, salah satu gelandang serang Persib yang kemungkinan sore ini bakal diplot sebagai striker sayap, yaitu Atep. Pemain mungil ini mengaku salah satu kunci permainan Arema adalah pada Esteban Gullien, gelandang Arema asal Uruguay.
“Ya, kita harus mewaspadai Esteban, karena bola sering bermula dari kakinya. Saat Esteban pegang bola, maka yang bergerak adalah Ridhuan dan Roman,” terang Atep juga akan memanfaatkan celah di lini belakang Arema tanpa seorang Njanka.
“Kita ingin memaksimalkan laga kandang ini, dan kita sdah tahu bagaimana pola serangan Arema itu, saya rasa sama seperti musim lalu. Apalagi Arema kini juga ada celah dengan tanpa Njanka, itu harus kita manfaatkan,” lanjut pemain asli Bandung ini. (bua/jon)