Janji Liga Primer Indonesia (LPI) siap menampilkan kompetisi yang menjunjung tinggi fair play tidak hanya sebatas wacana. Hal itu dibuktikan dengan keputusan melibatkan 20 wasit asing berlisensi FIFA dalam kompetisi yang dikuti 19 klub itu.
Hal itu disampaikan juru bicara LPI, Abi Hasantoso , di Stadion Gajayana Kota Malang, usai pertandingan Persema lawan PSM Makassar, Sabtu (22/1/2011). “Sebanyak 20 wasit asing itu akan diturunkan pada pertengahan kompetisi nanti,” katanya.
Tidak hanya itu, pihak LPI juga menyiapkan kouta wasit asli Indonesia. “Wasit asli Indonesia sebanyak 15 orang yang akan dilibatkan di kompetisi LPI,” terang mantan wartawan media online ini.
Abi menambahkan, wasit asing yang akan dilibatkan tersebut selain berlisensi FIFA, juga telah mendapatkan izin dari setiap negara asal masing-masing wasit asing itu. “Kita sudah berkoordinasi dengan sejumlah otoritas tertinggi sepak bola asal wasit asing itu. Karena, kita melibatkan 20 wasit itu dari agen resmi,” katanya.
Namun, setelah ditanya dari negara mana saja wasit tersebut? Abi tidak menjelaskan secara rinci. “Nanti kalau sudah datang ke Indonesia, pasti saya umumkan ke media. Yanga jelas, bahwa wasit tersebut siap diturunkan dalam pertandingan LPI pada pertengahan kompetisi nanti,” katanya.
Abi menambahkan, saat ini ke 20 wasit asing tersebut masih dalam proses imigrasi. Dan LPI akan tetap mematuhi proses tersebut. “Saat ini masih sedang dalam proses di pihak imigrasi. Dan kita biarkan proses tersebut berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebab kami tidak ingin intervensi dalam proses tersebut,” akunya tegas.
Dengan mendatangkan wasit asing itu, LPI berharap kata Abi, kompetisi yang digagas LPI itu akan semakin profesional dan diminati publik. Sebab, kehadiran wasit asing itu juga mempengaruhi keprofesionalitas sebuah kompetisi di Indonesia.
“Tujuan digelarnya kompetisi LPI ini, untuk profesionalitas sebuah kompetisi, agar pertandingan bisa berjalan fair play,” ujar pria yang akran bersama wartawan ini.[ain/ted]