Penampilan juara bertahan arema kurang meyakinkan saat menjamu pelita jaya . Singo edan hanya mampu menang 1-0 berkat 12paz kontroversial.
Akibat penalti tersebut, laga sempat ditunda hampir 10 menit. Pasalnya, kubu Pelita memprotes hadiah penalti yang diberikan wasit, dan sempat mengancam mogok bermain. Namun pada akhirnya laga bisa dilanjutkan
Tampil kembali diperkuat striker asal Singapura, Noh Alam Shah, Arema mengambil inisiatif menyerang sejak awal. Meski begitu, tekanan yang dilancarkan tuan rumah masih belum cukup efektif guna membongkar pertahanan Pelita.
Justru Pelita yang mampu menciptakan peluang pertama melalui Walter Brizuela. Sayang sepakkan striker mereka itu masih sedikit melebar di sisi kanan gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga.
Sepanjang 15 menit pertama Pelita mampu mendominasi peluang dibanding tuan rumah. Akan tetapi, sejauh itu penampilan lini belakang Arema yang dikomandoi kapten tim, Pierre Njanka masih cukup sigap.
Laga memasuki menit ke-18, muncul kontroversi saat Wasit Najamudin Aspiran menunjuk titik putih setelah Esteban Giulien dijatuhkan di dalam kotak penalti. Namun putusan wasit itu mendapat protes keras dari para pemaind an ofisial Pelita.
Bahkan, para pemain pelita sampai sempat melancarkan aksi protes dengan menepi ke pinggir lapangan serta ogah melanjutkan laga. Aksi protes itu bertahan sekitar 10 menit, sampai akhirnya laga bisa dilanjutkan kembali.
Laga akhirnya dilanjutkan dengan penalti bagi Arema. Eksekusi berhasil dilakukan dengan sempurna oleh kapten tim, Pierre Njanka. Skor berubah menjadi 1-0 buat kubu tuan rumah. Skor itu bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, pelatih Arema, Miroslav Janu mencoba mengubah taktik dengan memasukkan Yongki Aribowo menggantikan Alam Shah. Sementara Esteban diinstruksikan tampil lebih menyerang membantu duet Dendi Santoso dan Yongki.
Pelita coba menekan memalui tendangan Egi Melgiansyah. Namun Kurnia Meiga masih sigap menangkanp bola. Arema membalas melalui tendangan bebas Esteban yang kali ini giliran I Made Kadek Wardana yang sigap menghalau bola.
Pelita hampir saja mampu membuat skor menjadi imbang andai tandukkan Brizuela pada pertengahan babak kedua tidak digagalkan mistar gawang.
Pelita terus menekan. Kurnia Meiga kembali mendapat ancaman saat terjadi kemelut di mulut gawangnya. Beruntung sontekkan Egi masih melambung di atas mistar.
Disisa babak kedua, penampilan Pelita terus meningkat. Sementara Arema justru lebih sering bertahan dan sesekali melancarkan serangan balik. Termasuk tendangan Ahmad Bustomi di masa injury time