
Kemenangan Persema Malang 2-0 atas Persijap membuat pelatih Timo Scheunemann bangga. Meski begitu, Timo tetap menyanjung permainan Persijap.
Timo mengakui bahwa pertahanan Persijap Jepara memang cukup bagus. “Sampai di babak pertama anak-anak kami belum berhasil mencetak gol. Seharusnya, Irfan Bachdim. Dan itu memang target kami babak pertama,” akunya, Rabu (13/10/2010).
Lebih lanjut Timo mengatakan, pihaknya memang sengaja tak menurunkan Jaya Teguh Angga (JTA). “Saya tidak menurunkan Angga di babak pertama karena dia memang specealis pengganti di babak kedua,” terangnya.
Timo mengakui, setelah masuknya Angga, pola permainan Persema semakin bagus. “Sejak Angga masuk di babak kedua, permainan anak didik kami memang bertambah bagus. Saya salut sama Angga,” ujarnya.
“Saya akui, Persijap di lini pertahanannya memang bagus. Sukses untuk coach Anjar. Semoga ke depan Persijap terus bermain bagus. Sukses untuk coach Anjar,” pujinya mengakhiri conferenci pers.
Sementara itu pelatih Persejab Jepara Anjar J Widodo protes. Pihaknya menyatakan, gol kedua yang diciptakan Seme Patrick memanfaatkan umpan hasil tendangan pojok dari M Kamri diamggap offside.
Hal itu diungkapkan Anjar kepada wartawan saat gelar conference pers usai pertandingan di Stadion Gajayana Kota Malang. “Saya mengakui kekalahan. Namun, saya melihat gol kedua seharusnya wasit meniupkan peluit, karena offside,” katanya santai.
Namun, kata Anjar, pihaknya tetap mengakui bahwa permainan Persema cukup bagus. “Luar biasa untuk coach Timo. Saya mengucapkan sukses untuk Persema,” katanya.
Lebih lanjut Anjar mengatakan, gol-gol yang terjadi ke gawang Persijap Jepara itu murni kesalahan anak didiknya. “Saya akui, semua gol memang murni kesalahan anak-anak kami. Serangan Persema memang membuat anak-anak kewalahan,” katanya.
Timo mengakui bahwa pertahanan Persijap Jepara memang cukup bagus. “Sampai di babak pertama anak-anak kami belum berhasil mencetak gol. Seharusnya, Irfan Bachdim. Dan itu memang target kami babak pertama,” akunya, Rabu (13/10/2010).
Lebih lanjut Timo mengatakan, pihaknya memang sengaja tak menurunkan Jaya Teguh Angga (JTA). “Saya tidak menurunkan Angga di babak pertama karena dia memang specealis pengganti di babak kedua,” terangnya.
Timo mengakui, setelah masuknya Angga, pola permainan Persema semakin bagus. “Sejak Angga masuk di babak kedua, permainan anak didik kami memang bertambah bagus. Saya salut sama Angga,” ujarnya.
“Saya akui, Persijap di lini pertahanannya memang bagus. Sukses untuk coach Anjar. Semoga ke depan Persijap terus bermain bagus. Sukses untuk coach Anjar,” pujinya mengakhiri conferenci pers.
Sementara itu pelatih Persejab Jepara Anjar J Widodo protes. Pihaknya menyatakan, gol kedua yang diciptakan Seme Patrick memanfaatkan umpan hasil tendangan pojok dari M Kamri diamggap offside.
Hal itu diungkapkan Anjar kepada wartawan saat gelar conference pers usai pertandingan di Stadion Gajayana Kota Malang. “Saya mengakui kekalahan. Namun, saya melihat gol kedua seharusnya wasit meniupkan peluit, karena offside,” katanya santai.
Namun, kata Anjar, pihaknya tetap mengakui bahwa permainan Persema cukup bagus. “Luar biasa untuk coach Timo. Saya mengucapkan sukses untuk Persema,” katanya.
Lebih lanjut Anjar mengatakan, gol-gol yang terjadi ke gawang Persijap Jepara itu murni kesalahan anak didiknya. “Saya akui, semua gol memang murni kesalahan anak-anak kami. Serangan Persema memang membuat anak-anak kewalahan,” katanya.