
Timnas Indonesia harus berani melakukan eksperimen amunisi muda.Merah Putih bisa melakukannya saat menghadapi Maladewa, Selasa (12/10).
Reaksi diberikan atas performa timnas saat ini. Konsistensi permainan Merah Putih baru 20 menit awal. Efeknya, Bambang Pamungkas dkk ditaklukkan Uruguay 1-7 saat uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (8/10). Merah Putih secara tegas mengaku kalah fisik dan kualitas dari La Celeste, julukan Uruguay. Anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumilar menyatakan, pembenahan sistem secara mendasar harus dilakukan timnas bahkan PSSI. Merah Putih harus berani mencoba formula baru. ”Melihat performa mereka kemarin bisa disimpulkan sistem sepak bola Indonesia masih belum benar.
Selain organisasi,juga pembinaannya. Pola perekrutan harus ditinjau ulang. Suka atau tidak, timnas harus memberikan kesempatan kepada pemain muda. Sebab, beberapa nama mulai lambat,” ungkap Dedi kemarin. Minus tiga pemain asing calon naturalisasi, komposisi terakhir Merah Putih terdiri dari 22 nama. Dari total pemain, sedikitnya 10 nama masih berusia di bawah 24 tahun. Namun, hanya 50% yang diturunkan sebagai starting line-up saat menghadapi Uruguay.Mereka terdiri atas M Nasuha,Tony Sucipto, Boaz Solossa,Beny Wahyudi,dan Ahmad Bustomi. Merah Putih justru menempatkan energi potensial Yesaya Desnam, Oktavianus Maniani, atau Yongki Aribowo sebagai pemain pengganti.
”Kelas timnas memang tiga tahap di bawah level dunia. Piala Asia tidak lolos, lalu Piala AFF tidak pernah juara.Bagaimana Piala Dunia? Tapi, skor itu tidak perlu terjadi. Proses penggantian Bambang terlambat. Seharusnya pemain muda yang punya speed and powerlebih diturunkan sejak awal. Timnas berikutnya harus bereksperimen,” ujarnya. Seusai menghadapi Uruguay, Merah Putih akan menjamu Maladewa tiga hari berikutnya.Timnas sudah bertolak ke Bandung pada Sabtu (9/10) meski pagi harinya masih sempat melakukan latihan di Lapangan C, Senayan. Bukan hanya lini depan, lahirnya beberapa gol juga ditengarai efek lambannya pertahanan. Asisten Pelatih Timnas Wolfgang Pikal menyatakan bek Nova Arianto kerap terlambat menutup pergerakan striker Uruguay.
Namun, itu bukan 100% kesalahannya. ”Nova lambat, tapi dia berpengalaman dan punya postur tinggi. Namun, stamina pemain di depannya, Bustomi,sudah habis 20 menit awal.Dia mengakui itu.Nasuha dan Bustomi juga baru pertama kali sebagai inti. Kami belum tahu rencana menghadapi Maladewa karena beberapa nama cedera. Kami berpikir,lima dari 11 pemain muda sebagai inti masih ideal,” ujar Wolfgang Pikal. Kondisi Boaz,Firman Utina,M Ridwan,dan Markur Haris Maulana diklaim tidak 100%. Boaz,Firman, dan Ridwan cedera engkel.
Jelang uji coba, Merah Putih sebelumnya kehilangan Kurnia Meiga dan Arif Suyono. Pelatih Persija Rahmad Darmawan berasumsi, timnas bisa bersaing di Piala Asia 2010 bila bermain seperti 20 menit awal. (wahyu argia)
Reaksi diberikan atas performa timnas saat ini. Konsistensi permainan Merah Putih baru 20 menit awal. Efeknya, Bambang Pamungkas dkk ditaklukkan Uruguay 1-7 saat uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (8/10). Merah Putih secara tegas mengaku kalah fisik dan kualitas dari La Celeste, julukan Uruguay. Anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumilar menyatakan, pembenahan sistem secara mendasar harus dilakukan timnas bahkan PSSI. Merah Putih harus berani mencoba formula baru. ”Melihat performa mereka kemarin bisa disimpulkan sistem sepak bola Indonesia masih belum benar.
Selain organisasi,juga pembinaannya. Pola perekrutan harus ditinjau ulang. Suka atau tidak, timnas harus memberikan kesempatan kepada pemain muda. Sebab, beberapa nama mulai lambat,” ungkap Dedi kemarin. Minus tiga pemain asing calon naturalisasi, komposisi terakhir Merah Putih terdiri dari 22 nama. Dari total pemain, sedikitnya 10 nama masih berusia di bawah 24 tahun. Namun, hanya 50% yang diturunkan sebagai starting line-up saat menghadapi Uruguay.Mereka terdiri atas M Nasuha,Tony Sucipto, Boaz Solossa,Beny Wahyudi,dan Ahmad Bustomi. Merah Putih justru menempatkan energi potensial Yesaya Desnam, Oktavianus Maniani, atau Yongki Aribowo sebagai pemain pengganti.
”Kelas timnas memang tiga tahap di bawah level dunia. Piala Asia tidak lolos, lalu Piala AFF tidak pernah juara.Bagaimana Piala Dunia? Tapi, skor itu tidak perlu terjadi. Proses penggantian Bambang terlambat. Seharusnya pemain muda yang punya speed and powerlebih diturunkan sejak awal. Timnas berikutnya harus bereksperimen,” ujarnya. Seusai menghadapi Uruguay, Merah Putih akan menjamu Maladewa tiga hari berikutnya.Timnas sudah bertolak ke Bandung pada Sabtu (9/10) meski pagi harinya masih sempat melakukan latihan di Lapangan C, Senayan. Bukan hanya lini depan, lahirnya beberapa gol juga ditengarai efek lambannya pertahanan. Asisten Pelatih Timnas Wolfgang Pikal menyatakan bek Nova Arianto kerap terlambat menutup pergerakan striker Uruguay.
Namun, itu bukan 100% kesalahannya. ”Nova lambat, tapi dia berpengalaman dan punya postur tinggi. Namun, stamina pemain di depannya, Bustomi,sudah habis 20 menit awal.Dia mengakui itu.Nasuha dan Bustomi juga baru pertama kali sebagai inti. Kami belum tahu rencana menghadapi Maladewa karena beberapa nama cedera. Kami berpikir,lima dari 11 pemain muda sebagai inti masih ideal,” ujar Wolfgang Pikal. Kondisi Boaz,Firman Utina,M Ridwan,dan Markur Haris Maulana diklaim tidak 100%. Boaz,Firman, dan Ridwan cedera engkel.
Jelang uji coba, Merah Putih sebelumnya kehilangan Kurnia Meiga dan Arif Suyono. Pelatih Persija Rahmad Darmawan berasumsi, timnas bisa bersaing di Piala Asia 2010 bila bermain seperti 20 menit awal. (wahyu argia)