Timnas Indonesia memanggil penjaga gawang Sriwijaya FC (SFC) Fauzal Mubarok dan bek Persiwa Wamena Yesaya Desnam sebagai suksesor pemain yang cedera.
Penggantian pemain dilakukan timnas pada pembuka training camp (TC) tahap kedua, Minggu (3/10). Merah Putih kembali menyertakan Yesaya dan Fauzal. Mereka diplot sebagai pengganti penjaga gawang SFC Ferry Rotinsulu dan bek Persipura Jayapura Ricardo Salampessy yang dibekap cedera. Ferry akhirnya divonis tidak bisa bergabung setelah mengalami cedera punggung.
Menjelang akhir TC tahap pertama, 7 Agustus lalu, Ferry juga sempat diistirahatkan karena cedera jari tangan. Tak hanya Ferry,kondisi Ricardo sebelumnya juga rentan cedera. Pada TC tahap pertama periode kedua, Ricardo bermasalah dengan betis kanan.Fisioterapis timnas saat itu menyarankan agar dia istirahat total sekitar tiga pekan. Namun, Ricardo kembali dibekap cedera lutut saat Persipura menghadapi tuan rumah Semen Padang pada laga pembuka Indonesia Super League (ISL) 2010/2011, Minggu (26/9).
“Kami memang memanggil kembali Yesaya dan Fauzal. Stok pemain pada posisi itu terbatas,” ungkap Asisten Pelatih Timnas Wolfgang Pikal kemarin. Fauzal yang saat itu berkostum Persela Lamongan sebenarnya sudah tereliminasi pada akhir TC tahap pertama periode pertama. Saat itu dicoret bersama penjaga gawang Made Wirawan (Persiba) dan Rivki Mokodompit (Persitara).
Merah Putih hanya menyisakan Markus Horison (Persib) di bawah timnas. Bersama Persela,Fauzal musim lalu merumput 2.145 menit atau 70%.Yesaya juga sebenarnya dipanggil pada TC tersebut,tapi baru bisa bergabung pada periode kedua bersama sembilan muka baru lainnya mulai 15 Agustus lalu. Namun, namanya sempat tidak masuk line-upmenjelang TC tahap kedua.
“Kami sudah mengenal karakter mereka.Waktu itu Fauzal dan Yesaya dipulangkan bukan karena buruk. Kami juga sudah rapat sebelum memutuskan. Bagaimanapun, ini tahap seleksi. Timnas harus memberi kesempatan kepada pemain lain yang memiliki potensi,” ujarnya. Selain Ferry dan Ricardo, Merah Putihjuga sebelumnya kehilangan striker SFC Budi Sudarsono. Budi dibekap cedera kaki kanan seusai laga SFC kontra tuan rumah Deltras Sidoarjo yang berakhir 1-3 pada Rabu (29/9).
Problem cedera pemain timnas juga tampaknya semakin bertambah. Merah Putih terpaksa mengeliminasi gelandang Persib Eka Ramdani.Eka diklaim bermasalah dengan engkelnya seusai laga Persib kontra tuan rumah Deltras Sidoarjo,Sabtu (2/10).Maung Bandung akhirnya menyerah dengan skor 1-4. “Eka terkena cedera pada laga kemarin. Otomatis dia tidak bisa ikut TC karena harus istirahat.
Kami tidak mengganti posisinya karena stoknya cukup banyak.Hal sama untuk posisi yang ditinggalkan Budi.Posisi dua pemain itu sementara diisi asing,”katanya. Merah Putih memang memiliki cadangan amunisi paspor Belanda keturunan Indonesia. Mereka adalah gelandang Rafael Maitimo dan Jeffry de Vischer plus striker Jhonny van Beukering.Timnas juga memiliki alternatif bomber Sergio van Dijk, meski terancam batal mengikuti TC timnas lantaran tidak ada izin Pelatih Adelaide United.
“Masuknya tiga pemain Belanda keturunan Indonesia itu cukup menjaga keseimbangan timnas. Bisa dikatakan cukup aman,meski tidak mengganti posisi Budi atau Eka.Sergio memang harus memastikan izin, tapi tiga nama lain akan datang Rabu (6/10) atau sehari berikutnya,”paparnya. Minus Budi, Ekai, dan Sergio membuat TC timnas tahap kedua hanya diikuti 25 nama.Rinciannya, 22 nama lokal dan sisanya amunisi Belanda yang direncanakan menjalani pemutihan paspor.
Sampai Minggu (3/10), pukul 17.00 WIB, baru amunisi Arema FC dan Persib yang datang ke penginapan memenuhi undangan timnas. Arema sementara menjadi donatur amunisi terbanyak dengan enam nama.Sementara itu,Pelatih Kiper Timnas Edi Harto menyatakan Fauzal cukup tenang saat bertanding. Merah Putih memang memiliki alternatif penjaga lain seperti Made Wirawan atau Danang Wihatmoko.
“Kami akhirnya memilih Fauzal. Dia memiliki perhitungan teliti saat menghadapi bola.Fauzal juga tidak terburu-buru bertindak. Banyaknya gol yang lahir pada laga kemarin bukan sepenuhnya kesalahan Fauzal. Lini belakang juga buruk,”tandasnya. (wahyu argia)