Permainan tim pasukan pelatih Kim Shin Hwan ini bermain lebih lepas setelah memasukan Rogerio Sarmento Seran yang menggantikan Rifqi bin Salim Attamimi pada awal babak kedua. Rogerio yang bertubuh pendek gempal ini menjadi target umpan-umpan panjang serangan balik.
Rogerio menjadi inspirator gol pertama dengan melepaskan umpan dari lapangan tengah ke sayap kanan Olegario De Araujo yang kemudian mengumpan ke penyerang Nidio Ferreira Alves di depan gawang. Nidio menjadi pemantul untuk Fidel Santos De Araujo yang berdiri bebas dan melesakan gol ke gawang Indonesia pada menit ke-49.
Indonesia yang berusaha membalas gol, justru kembali kebobolan pada menit ke-55 melalui Rogerio Sarmento Seran. Pemain depan itu bebas dari kawalan dan menerima umpan panjang dari lapangan tengah sebelum membobol gawang Indonesia.
Kekalahan ini cukup mengejutkan karena sebelumnya Indonesia berhasil metahan imbang Timor Leste hingga babak pertama berakhir. Para pemain Tim Garuda memang kesulitan memanfaatkan peluang-peluang mencetak gol karena kedisiplinan para pemain bertahan Timor Leste.
Indonesia bermain dengan pola standar 4-4-2 dengan karakter serangan balik. Tim Garuda kembali mengandalkan sayap kanan Ricky Bardes dan sayap kiri Antoni Putro Nugroho. Kedua pemain ini selalu menusuk sektor pertahanan Timor Leste namun serangan sering patah di dekat kotak penalti karena Bardes dan Antoni sudah menjadi target pengawalan.
Pelatih tim nasional Indonesia mengubah formasi pemain dengan menarik gelandang bertahan Reynaldy Junior Alfiansyah dan memasukan Abdul Mutolib yang mengisi sayap kiri. Antoni ditarik ke tengah mengisi posisi Reynaldy. Perubahan posisi ini belum banyak memberikan pengaruh hingga babak pertama berakhir, malah kebobolan 2-0 di babak kedua.
