“Tanpa izin PSSI, Liga Primer Indonesia (LPI) sama dengan ajang Tarkam (Antar Kampung),” berikut nukilan pernyataan Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes, merespon wacana bakal bergulirnya kompetisi tandingan Liga Super Indonesia (LSI) ala Arifin Panigoro dkk.
“Di luar yang resmi (kompetisi-Red), namanya turnamen. Contoh, Piala Indonesia. Jadi, silahkan saja membuat turnamen. Kami menunggu konsep yang dibuat. Namun, jangan merecoki kompetisi yang sudah berjalan. Itu namanya, sama saja dengan mengacak-acak rumah tangga orang,” kata Besoes, di Kantor PSSI, senayan, Jakarta, Kamis (30/9).
“Saya rasa sulit untuk membuat kompetisi lain di luar LSI. Soalnya, kompetisi itu sudah berjalan. Sudah ada urutan serta peringkatnya. Dan yang terpenting kompetisi ini berada di bawah PSSI,” tambah Besoes.
“Jika tanpa izin PSSI LPI tetap akan menjalankan kompetisi, artinya LPI sama dengan Tarkam. Kalau Tarkam tidak perlu izin PSSI sah-sah saja. Selain itu, kami juga akan melihat sisi hukumnya. Bukan hanya klub yang kena sanksi, namun juga pemain, wasit dan perangkat pertandingan,” beber Besoes.
Menurut Besoes, klub yang ikut akan dikenakan sanksi bahkan kemungkinan dapat kami keluarkan dari keanggotaan. “Ya, akan kami keluarkan keanggotaannya dari PSSI pada kongres nanti,” tutur Besoes.
“Sebaiknya, mari main di atas aturan yang berlaku. Bahkan, alangkah baiknya jika mereka mau mengambil alih Piala Indonesia. Tapi, jangan bikin aturan sendiri, seolah-olah mereka yang paling tahu soal peraturan sepak bola,” pungkas Besoes.
