
Timnas Indonesia menjanjikan kerangka tim akan terbentuk pekan depan.Sekarang tim teknik skuad Merah Putih di bawah Alfred Riedl baru menetapkan dua skema bermain.
Timnas masih mencari komposisi ideal untuk starter. Mereka kini dicoba untuk menjalankan pola 4- 4-2 atau 4-2-3-1. Skema main tersebut sebenarnya tidak terlalu asing karena pernah dipakai timnas saat ditangani Pelatih Benny ’Bendol’ Dollo. Kala menghadapi persaingan Pra-Piala Asia (PPA) 2011 dan Piala AFF 2008, Bendol berimpro-visasi dengan pola 4-3-3 plus 3-5-2.
Hanya, komposisi amunisi timnas di bawah asuhan Pelatih Alfred Rield saat ini mengalami perombakan. Pelatih berpaspor Austria itu memasukan sembilan muka baru pada training camp(TC) tahap kedua. ”Kerangka tim mungkin akan selesai pekan depan. Kami saat ini masih mencari komposisi ideal.
Timnas juga sedang mengidentifikasi karakter pemain.Tapi, kami akan bermain dengan 4-4-2 atau 4- 2-3-1,”kata Asisten Pelatih Timnas Wolfgang Pikal kemarin. Beberapa pemain timnas dinilai kurang memiliki kecepatan dan agility rendah. Amunisi dengan usia lebih dari 29 tahun juga mengalami masalah dengan kecepatan recovery. Namun, pengalaman pemain senior cukup membantu tim, termasuk memaksimalkan jiwa kepemimpinan mereka.
Perkembangan lain yang dikatakan Wolfgang, komunikasi antarblok juga dinilai membaik. Untuk posisi penjaga gawang, timnas tampaknya masih memberikan kepercayaan lebih kepada Markus Haris Maulana. Namun, Markus juga harus bersaing dengan Kurnia Meiga serta Ferry Rotinsulu. Pada posisi bek, timnas sudah menetapkan beberapa kriteria seperti postur,kecepatan,juga kemampuan membaca arah serangan.
Dalam beberapa game terakhir, timnas sering menurunkan kuartet Ricardo Salampessy, Maman Abdurahman, Nova Arianto, dan Zulkifli Syukur. Wolfgang menambahkan, mereka sedang mencari gelandang yang bisa memberikan nilai efektivitas lebih dalam pertandingan. ”Secara umum, pemain harus memiliki kecepatan. Untuk sayap kanan dan kiri harus bisa memberikan assist yang bagus.
Hal ini yang sedang kami cari,”tuturnya. Namun, keluhan skuad Merah Putihmasih tetap pada penyelesaian akhir.Kondisi ini sama dengan sebelumnya, produktivitas timnas juga dikeluhkan Bendol. Timnas belum menemukan striker dengan naluri mencetak gol tinggi. Minus Bambang Pamungkas, stok striker timnas saat ini didominasi muka baru,seperti Yongki Aribowo, Jaya Teguh Angga Warsito, M Isnaini.
Timnas batal menyertakan Boaz Solossa lantaran belum juga memenuhi panggilan TC tahap kedua. Pikal menambahkan, dari empat nama, hanya Yongki yang sedikit memiliki kecepatan dan mau belajar mengasah naluri. ”Stok striker tidak ada yang haus gol. Padahal seorang striker harus memiliki shooting atau heading bagus. Mereka juga harus berlari cepat, selain ketepatan penempatan posisi.
Hanya Yongki yang sedikit memiliki kecepatan. Kami yakin Yongki akan maju karena dia masih mau belajar,’’ lanjutnya. Soal cedera engkel yang dialami Firman Utina, masalah kesehatan pemain Sriwijaya FC (SFC) itu diklaim tak serius.Alfred kembali memberi porsi latihan penuh kepada playmaker lincah tersebut hari ini.
”Kami sudah melakukan pengecekan dan ternyata cedera Firman tidak parah. Engkelnya tidak muncul pembengkakan. Kami memang langsung memberikan treatment khusus sehingga pemulihannya lebih cepat,”tandas terapis timnas Mathias Ibo. (wahyu argia)