
PSSI memberikan pernyataan terkait suksesi kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Nurdin Halid. Direktur Media PSSI Barry Sihotang menegaskan, siapa pun yang ingin memimpin federasi sepak bola negeri ini harus memakai cara sportif.
”Bersikaplah sebagaimana layaknya gentleman, seseorang yang mampu menghargai orang lain. Kalau kita ingin dihargai oleh orang lain, tentu kita juga harus memberi apresiasi kepada orang lain,” kata Barry kepada harian Seputar Indonesia kemarin.
Menurut Barry, iklim sepak bola di Tanah Air menjadi semakin tidak kondusif dengan adanya pergerakan mengenai pergantian Ketum PSSI. Pedoman Dasar atau Statuta PSSI sudah menjelaskan bahwa pemilihan Ketum PSSI berikutnya akan ditentukan melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Agenda ini baru terlaksana pada 2011.
Untuk sekarang Nurdin dan jajaran anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI belum memastikan waktu pelaksanaan KLB. Jadi, Barry menegaskan, menuju berlangsungnya KLB tersebut, elemen atau pencinta sepak bola nasional diharapkan bisa menahan diri. ”Saat ini masih banyak yang menyita perhatian kita, termasuk persiapan timnas menghadapi Piala AFF,” papar Barry.
Terkait soal suksesi Ketum PSSI, mantan striker timnas Indonesia era 1980-an Ricky Yakobi punya pendapat lain. Dia meminta agar Ketum PSSI memiliki jiwa sepak bola. Artinya, memimpin federasi bukan hanya mengorganisasi, tapi juga memiliki inisiatif memajukan sepak bola Indonesia. ”Ketum PSSI itu harus memiliki jiwa sepak bola. Bagi pemimpin yang baru, jika ada kesalahan, wajib memperbaiki,” tandasnya. (estu santoso/edi yuli)
