
Meski Persik Kediri telah terjungkal ke Divisi Utama, Pemerintah Kota Kediri tetap mengalokasikan anggaran untuk kelangsungannya. Pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) nanti, 'Macan Putih' diproyeksikan memperoleh dana sebesar sebesar Rp 8,5 milliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kendati demikian, jumlah itu lebih kecil dari kucuran anggaran pada tahun awal yaitu, sebesar Rp 9,5 milliar. Belum lagi, ancaman kalangan DPRD setempat akan akan memangkasnya dengan alasan prestasinya yang jeblok dari Liga Super.
“Wajar jika dulu anggaran hibah untuk Persik begitu besar, karena masuk kasta liga paling tinggi di Indonesia. Tapi sekarang turun. Jadi belum tentu kami menyetujuinya,” ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Wara S. Renny Pramana, Jumat (20/8/2010).
Politikus PDIP itu menganggap bahwa pemangkasan terhadap pengajuan PAK dinilai wajar. Sebab, kebutuhan di Divisi Utama lebih ringan. Mulai dari belanja pemain dan juga biaya perjalan (away).
PAK dibahas sejak kemarin dan berakhir pada 26 Agustus nanti di Gedung DPRD Kota Kediri. Berdasarkan Kebijakan Umum Plafon Perubahan Anggaran Sementara (KUPPAS) yang disusun Pemkot Kediri total dana hibah sebesar Rp 13 miliar.
Dana sebesar Rp 13 miliar tersebut dibagi dengan Politeknik (Poltek) Kediri dan organisasi kemasyarakatan (ormas) lainnya. Rinciannya akan disalurkan ke tiga sektor. Yakni, KONI Kota Kediri sebesar Rp 11 miliar (biasanya untuk cabang olah raga lain Rp 2,5 miliar), lembaga pendidikan Poltek Rp 1,9 miliar, dan ormas sebesar Rp 926 juta.
Sementara dalam APBD awal tahun 2010 lalu, KONI mendapatkan hibah sebesar Rp 9,5 miliar. Dengan rincian, cabang olahraga yang lain Rp 2,5 miliar dan Persik mendapat kucuran Rp 7 miliar. [nng/but]
