Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar mengaku tidak akan bertanggung jawab jika Darko-Danile Janackovic tetap dipaksakan menjadi pelatih Persib Bandung secara sepihak. Umuh lebih memilih pelatih yang telah memiliki pengalaman di Liga Super Indonesia (LSI).
"Terserah saja. Pokoknya saya tidak mau bertanggung jawab. Kalau ada apa-apa, biar mereka yang bertanggung jawab. Mereka yang harus mempertanggungjawabkannya kepada bobotoh," ujar Umuh di sela-sela acara peringatan HUT ke-17 Viking Persib Club di Bumi Perkemahan Kiarapayung Jatinangor, Kab. Sumedang, Minggu (25/7).
Kendati tidak akan bertanggung jawab, Umuh mengaku tidak akan mundur dari jabatannya sebagai manajer atau Direktur PT Persib Bandung Bermartabat. "Kalau mundur, tidak akan," tegasnya.
Menurut Umuh, memilih Darko ibarat memilih kucing dalam karung. Kemampuan Darko belum teruji di LSI. Karena itu, ia lebih memprioritaskan pelatih yang pernah menangani tim LSI.
Umuh bahkan secara tegas menyebut nama pelatih Arema Indonesia.
"Terakhir, kemarin malam saya telah berkomunikasi dengan agennya. Dan, sepertinya telah memperoleh respons yang cukup positif," ujarnya.
Menurut Umuh, saat ini Robert memang masih harus menukangi Arema Indonesia. Namun, kontraknya akan selesai pada akhir Juli ini atau setelah selesai Piala Indonesia. "Kalau Robert Albert, saya sangat setuju karena dia sudah teruji," katanya.
Selain Robert Rene Albert, Umuh juga kembali menyebut nama Rahmad Darmawan sebagai pelatih lokal yang digadang untuk menjadi pelatih "Maung Bandung". "Kalau lokalnya Rahmad Darmawan," ujarnya.
Umuh mengungkapkan, pemilihan pelatih Persib seharusnya memang melalui proses komunikasi antara manajemen dengan konsorsium. Pelatih tidak bisa diputuskan secara sepihak oleh konsorsium. Karena itu, agenda rapat dengan konsorsium di Jakarkat, Senin (26/7) ini, juga akan membicarakan tentang hal tersebut.
"Kita memang akan melakukan evaluasi tentang Persib di Jakarta dengan konsorsium. Bukan hanya itu, saya juga telah siap untuk membicarakan tentang skuad Persib musim depan," tuturnya. (B.98)