Share |

Persijap Dilanda Eksodus Pemain


Satu per satu pemain pilar Persijap musim lalu pergi mencari pelabuhan baru. Kondisi ini tidak lepas dari minimnnya komunikasi yang terjalin antara pemain dan tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut. Ini diperparah dengan belum terbentuknya formasi manajemen Persijap untuk kompetisi mendatang.

Eksodus tim Persijap diawali saat pelatih Junaedi memutuskan menerima pinangan klub daerah asalnya Persiba Balikpapan. Gerbong perpindahan pemain lantas bergerak setelah gelandang Donny Fernando Siregar, Eki Nurhakim, dan Ahmad Mahrus Bahtiar memutuskan mengikuti jejak sang pelatih, berlabuh di Persiba.

Selain nama-nama tersebut, kiper utama Danang Wihatmoko juga dikabarkan tengah didekati manajemen tim Selicin Minyak –julukan Persiba-. Bahkan, jauh sebelumnya striker utama Persijap Pablo Frnces telah menyatakan untuk tidak lagi kembali ke Persijap.

Sekretaris Tim Persijap Nurjamil bisa memaklumi kondisi ini. Pihaknya tidak dapat mencegah kepergian seorang pemain, karena kontrak dengan Persijap hanya berlangsung satu musim saja. ”Kalau pemain pindah klub, itu hak dia. Sebab ikatan kontrak dengan Persijap telah berakhir setelah kompetisi musim lalu usai,” kata Nurjamil.

Terkait tidak adanya komunikasi antara tim dengan pemain, Nurjamil menyatakan hal itu tidak sepenuhnya benar. Komunkasi tetap berjalan, namun keputusan sepenuhnya berada di tangan pemain yang bersangkutan.

Akan tetapi, persoalan yang terjadi di tubuh Persijap saat ini adalah menyangkut sisi finansial. Artinya, Persijap tidak bisa memberikan kepastian kepada pemain karena memang belum ada dana.

”Sejumlah pemain masih menghubungi pengurus. Kami sampaikan kepada mereka kalau bisa ya bersabar. Sebab, kami tetap yakin persoalan dana ini akan mampu teratasi dan Persijap tidak mungkin absen di kompetisi,” ujarnya.

Selain masalah keuangan, kendala yang tengah dihadapi Persijap adalah belum terbentuknya manajemen. Menurut Nurjamil, saat ini pengurus tengah menggodok nama-nama yang bisa direkomendasikan menduduki kursi jajaran manajemen.

Apabila manajemen telah terbentuk, maka pengurus akan duduk bersama tim manajer mencari penyelesaian masalah dana ini. Tumpuan utama tetap mengacu pada kucuran dana dari APBD Kabupaten Jepara. Selanjutnya, dana itu akan digabungkan dengan hasil kinerja dari PT Laskar Kalinyamat selaku perusahaan yang menaungi Persijap.

”Kami belum bisa berbicara jika dana Persijap bergantung pada PT saja. Untuk masa-masa sekarang ini, sangat sulit bagi sebuah perusahaan meraup keuntungan minimal Rp5 miliar dalam satu tahun. Ini juga harus dipahami bersama,” terang Nurjamil.

Meskipun banyak yang hengkang, namun tetap ada beberapa pemain menyatakan siap menunggu kepastian dari Persijap. Mereka antara lain pemain sayap Isdianto, Nurul Huda, dan striker Iswanto.

Selain itu, Persijap juga masih memiliki sejumlah pemain yang bersal dari Persijap U 21. Mereka antara lain Catur Rintang, Johan Angga, maupun Khanif Muhajirin. Nama-nama tersebut tidak akan pergi, karena sudah terikat kontrak dengan Persijap selama empat musim.

Terpisah, Isdianto mengaku masih menempatkan Persijap sebagai prioritas utama tim yang akan dibelanya musim depan. Meskipun, saat ini sudah ada beberapa tim lain yang sudah menawari untuk bergabung.

”Jika Persijap masih membutuhkan tenaga saya, saya siap. Memang sudah ada tawaran dari tim lain, namun masih sebatas pembicaraan saja,” ungkap Isdianto.
(acf)
Share on Google Plus

About 12paz