
Manajemen PSM Makassar terus berusaha mendapatkan tanda tangan bek tengah asal Kamerun Pierre Njanka. Bahkan pembicaraan mengenai masa depan bek Arema Indonesia itu menyisakan negosiasi tentang fasilitas.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Manajemen PSM Makassar Nurmal Idrus mengenai perkembangan negosiasi pemain, Senin (12/70 kemarin.
"Negosiasi yang pasti sudah mengarah ke persoalan fasilitas. Manajemen ingin menawar nilai kontrak di bawah harga yang diminta Njanka dengan hitungan ditutup fasilitas apa yang diperoleh," kata Nurmal.
Nurmal menjelaskan, fasilitas yang diminta pemain berupa rumah tinggal, mobil pribadi untuk aktivitas sehari-hari, termasuk pula tiket penerbangan ke negaranya pulang pergi.
"Awalnya manajemen ingin nilai kontrak penuh sudah tidak termasuk fasilitas. Intinya kita tak mau repot, tapi kalau si pemain ngotot dengan harga mahal, maka tawaran diganti fasilitas jadi pilihan berikutnya," tambahnya.
Alasan manajemen enggan memberikan fasilitas, karena nilai fasilitas itu bisa saja lebih mahal. Sebab, untuk biaya sewa rumah, mobil dan lain-lainnya fluktuatif.
Pada musim kompetisi 2009/2010 lalu, rata-rata pemain asing PSM mau menurunkan nilai kontraknya dengan ganti mendapat fasilitas tersebut. Sebut saja Park Jung Hwan yang dikontrakkan rumah di Jl Sultan Alauddin.
Lalu Osvaldo Moreno dan Luis Pena tinggal di Kawasan Perumahan Taman Tanjung Bunga. Sedangkan Shin Hyun-joon dan Joo Ki Hwan memilih di mes pemain.(rif)