Jelang semi final Piala Indonesia melawan Persik Kediri, Rabu (26/7/2010) di Stadion Delta Sidoarjo, Arema Indonesia sudah mulai pasang strategi ekstra waspada. Pelatih Arema Indonesia Robert Rene Alberts, mengakui Persik seolah menjadi 'hantu' bagi Arema.
Karenanya, kata Robert, harus sejak dini sudah harus ekstra waspada terhadap pemain Persik secara keseluruhan. "Pemain Persik yang paling berbahaya dan paling layak dijaga secara ekstra ketat adalah Yongki Aribowo," kata Robert, Minggu (25/7/2010).
Mengapa harus dijaga ketat? Karena, jelas Robert, Yongki itu adalah pemain bagus dan layak diwaspadai. Apalagi selama babak delapan besar dia mampu mengantar timnya melaju ke babak semifinal dengan mengalahkan Persija Jakarta.
Pelatih asal Belanda itu mengakui, Persik memang memiliki kekuatan yang merata di semua lini dan semua pemain juga juga memiliki kemampuan untuk mencetak gol. Baik pemain penyerang, gelandang maupun belakang.
Namun, Robert secara tegas mengatakan, pihaknya tidak akan ambil pusing dengan pernyataan pelatih Persik Kediri Agus Yuwono yang berjanji akan mematikan pergerakan bintang andalan Arema Indonesia Roman Chamelo. "Yang terpenting saya kan fokus membenahi lini belakang Arema yang dinilai saat ini masih tergolong rapuh ketika menghadapi Persib Bandung," katanya.
Lebih lanjut Robert menyatakan, dirinya sampai saat ini belum menetapkan formasi dan strategi yang bakal diterapkan ketika menghadapi Persik di semifinal Piala Indonesia nanti. "Saya masih akan melihat perkembangan terakhir para pemain," ujarnya.
Dintaya soal Denny Santoso yang harus absen karena diganjar kartu merah oleh wasit Olehadi, Robert menanggapi dingin. "Masih ada Muhammad Ridhuan, Juan Revi, Irfan Raditya, Purwaka, dan Noh Alam Shah. Mereka saat ini kondisinya sudah pulih dan kemungkinan diturunkan cukup besar," katanya.
Sampai kini Robert masih juga belum menentukan para pemainnya yang akan di bawa ke Sidoarjo untuk meladeni Persik Kediri di babak semifinal. Dan tim Arema Indonesia akan berangkat ke Sidoarjo H-1. [ain/kun]
