Setelah gagal lolos ke final Piala Indonesia 2010, pelatih Persipura Jacksen F Tiago berujar timnya tidak dalam kondisi terbaiknya. Ia juga menganggap lawannya bukan tim yang mudah dikalahkan. Sebab Sriwijaya berstatus juara bertahan even yang dulu bernama Copa Indonesia itu.
Ditemui usai pertandingan, Selasa (27/7/2010) dini hari, Jacksen menuturkan, sebenarnya antara Persipura dan Sriwijaya mempunyai kekuatan yang seimbang. "Tapi kita memang tidak dalam kondisi terbaik. Selain itu kita juga kehilangan tempo permainan," ujar mantan pelatih Persebaya Surabaya ini.
Pria asal Brazil ini menambahkan, timnya juga kalah jumlah di lini tengah. jadi tak heran jika bola untuk striker mereka, Boaz Solossa semudah dipotong anak buah Rahmad Darmawan ini. "Seharusnya, setelah cetak gol kita harus menekan mereka. Selain itu kita juga terlalu banyak memainkan bola di daerah sendiri," jelasnya.
Tak hanya itu, Jacksen juga kecewa dengan kondisi lapangan Gelora Delta, Sidoarjo yang tidak rata. "Kini saatnya kita melupakan kekalahan ini. Kita harus menatap perebutan juara tiga tanggal 31 nanti," imbuh Jacksen.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Persipura akhirnya tersingkir setelah kalah dalam adu penalti dengan skor 3-1. Dari empat eksekutor yang ditunjuk, hanya tendangan Ricardo Salampessy yang masuk. "Kita juga usdha banyak berlatih penalti di Jayapura. Tapi mereka mungkin punya beban psikologis yang besar, sehingga mereka tertekan," tutup Jacksen.[sya]