Share |

Bincang-bincang Dengan Pelatih Fisik Persipura, Oswaldo Lessa


Sejak November 2009 lalu tugas Pelatih Jacksen F Tiago di Persipura bisa sedikit lebih ringan seiring masuknya pelatih fisik, Oswaldo Lessa. Berikut obsesinya bersama tim Mutiara Hitam
Dengan bantuan Jacksen F Tiago, komunikasi dengan Oswaldo Lessa tak lagi bermasalah, maklumlah pelatih fisik Persipura asal Brazil ini belum faseh betul berbahasa Indonesia. Ia hanya mampu mengucap kalimat yang ringan seperti apa kabar, tidak bagus dan mari makan. Oswaldo memang mudah bergaul dengan siapa saja apalagi dengan pemain Persipura, kendati kerap diganggu dan diledek oleh pemain, ia tetap fokus menjalankan kerjanya.
Yang penting apa yang disampaikan dimengerti pemain tentang pentingnya ketahanan fisik. Pelatihan fisik yang diberikan juga diakui sejumlah pemain cukup menyenangkan hingga ia mendapat panggilan lain sebagai Profesor oleh beberapa pemain. Awal bergabungnya dengan Persipura diakui tak pernah direncananya, setelah Jacksen meminta tolong kepada rekannya di Brazil untuk dicarikan pelatih fisik akhirnya nama Oswaldo diajukan kemudian disetujui.
Waktu untuk beradaptasi dengan kondisi dan lingkungan Kota Jayapura juga tak ribet. Pelatih kelahiran Rio de Janerio 23 September 1966 ini mengaku terbiasa dengan suasana Kota Jayapura dan orang-orangnya. Tentunya keramahan dan dukungan publik Papua terhadap Persipura menjadi poin plus baginya menilai tim ini.
“Persipura tim bagus di Indonesia, pemainnya memiliki kemampuan bagus tapi butuh kerja keras dan keseriusan untuk jadi yang terbaik,” ucapnya seperti diterjemahkan Jacksen Tiago. Tidak cuma itu, faktor lain yang membuat tim Persipura sehat adalah suasana di dalam tim dan manajemen yang bagus mau memperhatikan betul apa yang dibutuhkan oleh tim.
Pelatih yang mengawali karir sebagai pemain futsal ini melihat peluang yang dimiliki Persipura sangat besar untuk keluar sebagai jawara dikancah sepakbola nasional tinggal bagaimana komitmen pemain dan pelatih untuk sama-sama memenangkan tiap pertandingan.
“Persipura sudah didukung dengan materi pemain yang bagus, tinggal bagaimana mengoptimalkannya,” beber pelatih yang mengidolakan Diego Maradona ini. Sebelum bergabung dengan Persipura, Oswaldo sempat membesut salah satu tim di Arab Saudi, Al Tai tahun 2007-2008 sebagai pelatih fisik. Ia merasa tak khawatir ketika diminta untuk bergabung dengan sebuh club di Indonesia karena keyakinannya siapapun yang pernah bekerja di Saudi Arabia dipastikan bisa bekerja dimana saja.
“Menyenangkan bisa bergabung dengan tim ini, saya juga berkeinginan bagaimana bersama-sama tim meraih juara di kompetisi sepakbola Indonesia,” tandas pria lajang ini. Meski belum 1 tahun melatih di Indonesia, ia melihat ada yang aneh dengan kompetisi domestik yang digelar PSSI maupun Liga Indonesia.
Menurutnya otorita sepakbola di Indonesia ini kadang mengatur jadwal yang tak lazim karena jeda waktu yang sangat singkat sehingga mempengaruhi persiapan tim dan benar-benar menguras fisik pemain.
“Sangat aneh, selang 3 hari pemain sudah harus bertanding lagi, ini benar-benar aneh padahal pertandingan yang dimainkan sangat mengandalkan fisik,” ucapnya dengan wajah tak percaya. “Soal wasit saya pikir masih banyak yang perlu dibenahi terutama tentang mental,” tandasnya.
Sementara tentang siapa pelatih yang menjadi idolanya, secara spontan kedua tangannya disodorkan kepada Jacksen yang duduk berjejeran. “Dia pelatih idola saya,” kelakar Osvaldo yang juga bercita-cita menjadi pelatih di Piala Dunia nanti. (*) Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura
Share on Google Plus

About 12paz