Share |

Kontrak Pemain PSPS Naik


Manajemen PSPS Pekanbaru tidak akan antipati terhadap kenaikan nilai kontrak pemainnya untuk musim depan. Namun manajemen berharap angkanya tidak terlalu tinggi dari kontrak sebelumnya. "Kami maklum kalau ada pemain yang ingin nilai kontraknya naik, namun jangan banyak-banyak, karena anggaran PSPS juga terbatas. Yang jelas kontrak semua pemain akan naik," kata Destrayani Bibra

Namun sayang, Destrayani tidak mau membeberkan berapa nilai kenaikan kontrak masing-masing pemain. Hanya saja dia menegaskan, dari manajemen
sendiri sudah ada wacana untuk menaikkan nilai kontrak pemain musim depan. Menurutnya, tidak bisa dinafikkan jika beberapa pemain PSPS kini ditawar klub-klub elit dengan harga yang menggiurkan. Namun, Destrayani sudah tiga musim memimpin tim PSPS, mengaku tetap akan berupaya memagar pemain.Pasalnya, dalam pertemuan beberapa waktu lalu, para pemain tersebut sudah mengutarakan komitmen untuk tetap bertahan di Askar Bertuah.

"Kalau saya pribadi, inginnya semua pemain tetap dipertahankan, karena tim ini sudah seperti keluarga. Kalau ada yang kurang, tinggal dicari pemain baru saja," katanya. Namun karena PSPS adalah tim yang punya misi untuk menjadi tim yang dibanggakan masyarakat Riau musim depan, mau tidak mau pemangkasan pemain harus dilakukan. Ini tidak terlepas dari evaluasi bersama pelatih, termasuk saran dan masukkan dari masyarakat Riau.

Namun sikap ini tentu bukan tanpa embel-embel. Manajemen harus mengantisipasi juga tuntutan nilai kontrak yang akan diajukan oleh sebagian besar pemain. Apalagi pemain seperti Isnaini, Dzumafo, Fance, Dede Sulaiman dan Daniel Junaidi atau Dedi Gusmawan, yang sudah mendapat tawaran dari klub-klub ISL.Terakhir, M Isnaini, striker produk asli Pekanbaru ini kebanjiran tawaran dari tujuh klub elit di Indonesia. Tak tanggung-tanggung dia ditawar dengan harga Rp700-800 juta untuk satu musim. "Bagi kami, wajar saja kalau pemain ingin ada peningkatan nilai kontrak. Namun kami berharap harus tetap masuk akal. Maksimalnya, tidak terlalu jauh dari kontrak lama," pinta Ide -- sapaan akrab Destrayani Bibra.

PSPS berhasil menempati peringkat tujuh klasemen akhir Liga ISL 2009/2010. Musim depan, Askar Bertuah membidik masuk zona elit dengan raihan minimal peringkat tiga.

Tim Manajemen Tak Berubah

Dijelaskan Ide, jika komposisi pemain PSPS rencananya akan ada perubahan sekitar 60 persen, sebaliknya , untuk tim manajemen tak ada perombakan. Artinya, susunan manajemen PSPS musim ini bakal dipertahankan untuk musim depan. Tak adanya perombakan dijajaran manajemen PSPS ini diakui manajer PSPS.

"Tak ada perombakan, hanya perlu penambahan satu asisten manajer saja. Ini kita lakukan untuk meningkatkan SDM dan melakukan perbaikan sistem." ungkap Destrayani. Hanya saja, musim depan manajemen perlu lebih memperjelas pembagian tugas masing-masing orang. Karena selama ini masih sering tumpang tindih, dan merangkap pekerjaan.

Pembagian tugas ini menurut Ide, perlu ditingkatkan, agar satu sama lain bisa berjalan seimbang. Tidak sampai terjadi penumpukan orang untuk satu pekerjaan, sedangkan pekerjaan lain sampai kekurangan orang. Seperti diketahui, untuk saat ini jabatan manajer tim PSPS tetap dipercayakan kepada Destrayani Bibra, dengan dua asistennnya Dityo Pramono dan Ferdiansyah. Sementara sekretaris manajemen dipegang Heru Subagyo. Selain itu, dua tim medis tetap dipercayakan kepada dr Miftah dan dr Nuzelly.

Berharap Bank Riau Sponsor Utama

Musim lalu PSPS sangat minim bantuan sponsor. Kondisi ini tentu diharapkan tidak terjadi lagi untuk musim depan. Sebab dipastikan untuk biaya perjalan mengarungi ISL musim depan akan bertambah tinggi, menjadi sekitar Rp20 miliar. Nilai naik sekitar Rp1,5 miliar dari musim lalu yang menghabiskan sekitar Rp18,5 miliar.

Meski banyak perusahaan di Riau, sejauh ini belum ada satupun yang komitmen untuk membantu PSPS.Hanya saja,manejemen PSPS berharap musim depan Bank Riau bisa menjadi sponsor utama Askar Bertuah. "Kita usahakan Bank Riau, jadi sponsor utama. Karena tim-tim lain juga melakukan yang sama pada bank daerahnya," tambah Ide.

Ya, para kontestan ISL memang memakai bank daerahnya masing-masing menjadi sponsor utama. Ini bisa dilihat dari kostum yang dikenakan tim tersebut, yang umumnya bertuliskan logo masing-masing bank daerah.Bahkan ada dua tim disponsori satu bank daerah, seperti Persija dan Persitara, yang disponsori Bank DKI. "Sejauh ini kita belum lakukan pembicaraan, tapi dalam waktu dekat akan kita gelar pertemuan," terang Destrayani lagi. (saf)

Share on Google Plus

About 12paz