Tiga penggawa asing di Delta Putra Sidoarjo (Deltras) bisa tersenyum. Klub asal Kota Udang tersebut memilih untuk membereskan kontrak pemain asingnya terlebih dahulu. Kontrak untuk pemain lokal juga akan segera diselesaikan.
Kebijakan itu diambil pihak manajemen berdasar skala prioritas kebutuhan para pemain. Kebutuhan pelunasan kontrak pemain asing dinilai lebih mendesak daripada yang lain. Manajemen tidak ingin dinilai lalai dalam memberikan hak bagi pemain asingnya.
Manajer Deltras Ayu Sartika Virianti menegaskan, hal tersebut dilakukan agar sejumlah kerumitan yang membelit timnya bisa terurai. "Kalau kontrak pemain asing tidak dibereskan, hal itu ditakutkan merembet ke mana-mana," kata Ayu kemarin (20/6).
Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, kontrak pemain asing yang tidak beres memang cukup banyak di Indonesia. Nah, belajar dari kejadian yang ada, bukan tidak mungkin persoalan kontrak pemain asing yang tidak beres bisa menjalar ke ranah hukum.
"FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) juga pasti mengusut kasus itu. Klub juga yang bakal merugi," ujar bungsu di antara dua bersaudara tersebut.
Pelatih Deltras Nus Yadera mendukung kebijakan pihak manajemen itu. "Kebutuhan hidup mereka mungkin lebih mendesak. Contohnya, Adolfo Marshall yang butuh biaya pulang ke Liberia. Jadi, tepat kalau pelunasan kontrak diberikan lebih cepat," beber pelatih asal Maluku itu.
Nus berharap, masalah tersebut dipahami pemain lain. "Ya, jangan sampai menimbulkan kecemburuan di kalangan pemain di kemudian hari," ungkap pelatih berusia 44 tahun itu.
Di sisi lain, ketika dihubungi Jawa Pos kemarin, salah seorang pemain asing Deltras menyatakan, kontraknya telah diselesaikan pihak manajemen Deltras. "Sudah dibayar lunas. Tetapi, bonusnya belum," ujar pemain asing yang tidak mau disebutkan namanya itu. (dra/diq/jawapos)
