Share |

Sriwijaya vs Psm : Sama - Sama Pincang


Pertemuan PSM melawan tuan rumah Sriwijaya FC dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL) di Stadion Gelora Jakabaring, Rabu, 26 Mei ini layak disebut laga pincang. Maklum, kedua tim akan tampil tanpa sejumlah pilar utama.

Pasukan Ramang kehilangan ujung tombaknya, Park Jung Hwan. Sementara Laskar Wong Kito, tanpa tiga pilar. Cristian Warobay dan Zah Rahan Kamgar tak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning. Sedangkan pilar lini belakang, Ambrizal, cedera parah.

"Kita sama-sama pincang. Tetapi PSM masih lebih baik, karena cuma satu. Kami harus kehilangan banyak pemain dan itu tentu membawa pengaruh. Belum pernah kami kehilangan pilar sebanyak ini," kata pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan (RD) usai latihan di Stadion Jakabaring, Selasa, 25 Mei.

Menurut pelatih asal Metro Lampung ini, PSM juga sudah banyak mengalami perubahan di putaran kedua. Pembelian dan perombakan pemain pemain asing di tubuh PSM memberikan banyak perubahan permainan. Terutama kekuatan lapangan tengah dan depan.

"PSM memiliki empat pemain asing bagus. Dengan perubahan itu terlihat kekuatan mereka dari lini tengah. Mereka memiliki Luis Alejandro Pena dan pemain lokal Heru Nerli. Keberadaan dua pemain ini membawa perubahan permainan PSM," tambah Rahmad.

Tony Ho, Asisten Pelatih PSM, mengatakan tidak mudah menghadapi SFC yang memiliki segudang pemain hebat. Apalagi mereka bermain di kandang. Meski harus kehilangan tiga pilar, itu bukan jaminan laga lebih enteng. "Materi mereka hampir rata di semua lini. Pelapis dan pilar sama saja," ujar Tony.

Absennya Park memaksa Tony memainkan pola 4-51. Berarti PSM mengandalkan Osvaldo melalui serangan balik. "Kita tidak ada striker pelapis sepadan. Memang ada M Rahmat, tapi dia masih sangat hijau," jelas Tony.

Kapten PSM, Handi Hamzah, bertekad minimal bisa mencuri poin. "Musim lalu kami mandi bonus di sini. Pertandingan PSM melawan PSMS dan Sriwijaya berakhir seri. Kami ingin sukses itu terulang," kata Handi.

"Apa lagi yang bisa dipersembahkan kepada pendukung tim ini kalau bukan kemenangan. Kami sudah tersingkir dari Piala Indonesia. Dua partai sisa ini kesempatan mengembalikan nama baik," tambah arsitek PSM, Tumpak Sihite.
Share on Google Plus

About 12paz