Pemenang bentrok Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC (SFC) di Grup J 16 besar Piala Indonesia (PI) hari ini diyakini lolos ke fase knock-out. Sebab,dua pesaing lainnya dianggap sebagai pelengkap.
Kalkulasi menempatkan Macan Kemayoran dan SFC sebagai kandidat terkuat pemilik tiket babak 8 besar PI dari Grup J.Namun,status juara dan runner-up masih menyisakan tanya. Rapor dan kualitas bermain berpihak kepada mereka.Persija lolos dari babak 32 besar dengan status juara Grup B dengan nilai tujuh dari tiga laga.Hasil seri 0-0 kontra Persela Lamongan, menang 2-1 atas Persiba Bantul, menaklukkan Persikab Bandung dengan skor 4-1. Status serupa dimiliki SFC yang menjadi juara Grup A babak 32 besar. Laskar Wong Kito mengawali rivalitas dengan hasil seri 1-1 kontra PSPS Pekanbaru. SFC lalu menang 3-0 atas Semen Padang dan mengalahkan Persikabo Bogor dengan skor 3-1.Performa mereka dilengkapi rapor Djarum Indonesia Super League (DISL).Macan Kemayoran berada di peringkat 7 dengan nilai 43 dari 29 laga.
Lalu, posisi SFC satu setrip di atasnya dan unggul satu angka dari 30 laga. ”PI jadi satu-satunya peluang Persija meraih trofi musim ini.Persiapan matang sudah dilakukan. Potensi pemain lelah juga sudah dipikirkan pemecahannya. Persija ingin menang.Tapi,kami waspada. SFC tetap lawan terkuat di antara dua rival lainnya,” ungkap Pelatih Benny ‘Bendol’ Dollo kemarin. Sejarah bentrok berpihak kepada Macan Kemayoran. Persija musim ini tidak terkalahkan oleh SFC dengan kemenangan 1-0 dan hasil seri 1-1.Namun, manajemen SFC telah menyiapkan bonus Rp 80 juta per laga agar lolos ke bebak berikutnya. ”Laga ini sangat penting. SFC juga ingin menang dan lolos absolut sehingga bonus besar sudah disiapkan. Jika lolos ke babak 8 besar,manajemen akan memberikan bonus Rp150 juta,” ujar Manajer SFC Hendri Zaenudin.
Selain SFC, Macan Kemayoran harus bersaing dengan Persisam Samarinda dan klub Divisi Utama PSMPMojokertoPutradiGrupJ.Namun, Kualitas Persisam belum teruji. Sementara bagi PSMP,selama ini PI tak pernah ramah pada klub Divisi Utama. Karenanya, PSMP ‘hanya’ dianggap sebagai pelengkap. (wahyu argia)