Perseteruan yang berujung bentrok antara sebagian pemain Sriwijaya FC (SFC) dan suporter fanatiknya Sriwijaya Mania mulai menemukan titik terang, ke arah perdamaian. Tadi malam para pemain yang terlibat perseteruan menjenguk sekaligus memohon maaf kepada suporter yang dirawat di RS RK Charitas.
Bahkan Presiden Sriwijaya FC Doddi Reza, Manager H Hendri Zainuddin, Palatih Rahmad Darmawan, serta direktur keuangan Augie Bunyamin ikut dalam rombongan.
“Saya menyesal. Secara pribadi dan tim saya meminta maaf kepada korban, suporter dan masyarakat Sumsel. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi,” kata Charis Yulianto saat mengunjungi Yovi Satria di Ruang Elizabet No 1 Rumah Sakit Charitas.
Permintaan maaf juga bergantian dilakukan oleh para pemain kepada para korban. Yofi adalah salahsatu korban yang masih dirawat lainya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
Perminttan maaf juga dilakukan managemen. “Saya merasa kecewa dan sangat menyesal dengan kejadian tersebut. Ini menjadi tamparan buat kita semua. Buat jajaran menejemen, mulai dari pelatih, menejer hingga pemain ini adalah aib,” kata Doddi.
Menurut orang yangjuga menjadi anggota DPR RI ini, kejadian tersebut menjadi yang pertama dan terakhir. ‘’Yakinlah bahwa saya akan coba melakukan hal yang terbaik. Kami sudah bicara dengan pihak keluarga dan alhamdulillah korban dan keluarga juga mau memberikan menerima maaf kami,” pungkasnya.
Bagiamana reaksi Yovi" Dia merasa lega. Pasalnya, para pemain yang dia bangga-banggakan dan di idolakan sudah meminta maaf. ”Ngapolah kejadian mak ini bisa terjadi. Padahal aku tu cinto nian dengan SFC sejak sekolah SMA 2005 lalu. Bahkan kemarin (8/5) waktu kejadian aku rela ninggalke gawean ku di Kayu Agung (salah satu perusahaan leasing) demi SFC.
Tapi balasan pemain cak ini. Yo dak papo ku maafke kereno SFC sudah dihatiku,” ungkap Yovi dengan mengeluarkan air mata.
“Yo kami keluargo nerimo bae lah yang penting anak aku selamat dan dapet perawatan yang maksimal dari sini. Yang terpenting lagi perbuatan seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya,” pungkas Sahab Huddin ayah Yovi
Seperti diberitikan koran ini sebelumnya, tiga anggota Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) Sabtu (8/5) pukul 18.30 WIB masing-masing Ari Mardani (19) warga Tanah Mas, Banyuasin serta kakak beradik, Yopi Satria Permana (24) dan Reza Fahlevi (15) warga Jl Sukabangun, Palembang mengalami luka serius. Mereka babak belur setelah dikeroyok sejumlah pemain SFC, Offisial. Karena lukanya serius harus dilarikan ke RS RK Charitas.
Insiden tersebut bermula ketika bus kota jurusan KM 12-Plaju yang ditumpangi korban bersama sejumlah suporter lainnya yang mengarah dari Bundaran Air Mancur menuju Simpang Charitas beriringan dengan bus yang ditumpangi pemain SFC, Offisial dan dikawal ketat tentara.
Para suporter kemudian menyanyikan lagu dukungan kepada SFC. Tapi yang terjadi malah salah paham, pemain malah menganggap lagu itu sebagai pelecehan. Selanjutnya, menurut korban pemain belakang SFC Ambrizal kemudian membuka celananya dan mengarahkannya kepada suporter, sontak saja hal tersebut menyulut kemarahan suporter yang makin gencar menyoraki Ambrizal.
Tepat di RM Sari Bundo Simpang Charitas, bus kota supporter diberhentikan tentara yang mengawal para pemain SFC. Kunci kontaknya dicabut dan para suporter disuruh keluar dari bus, nahas saat keluar mereka malah diserang pemain, offisial dan tentara.
Reza mengaku ditendang dadanya oleh Isnan Ali, kemudian kepalanya dipukul oleh pemain bertahan lainnya Christian Warobay. "Aku sempat diseret ke dalam bus dan dipukuli lagi, baru bisa keluar setelah dilerai Arif Suyono," Tukas Reza salah seorang korban.
Sementara itu jajaran penyidik Satuan Reskrim Poltabes Palembang yang menangani kasus tersebut tengah menginventarisir sejumlah pemain maupun offisial yang terlibat dalam insiden memalukan itu.
"Kita pastinya profesional, kasus tersebut akan diusut tuntas," Ungkap Wakasat Reskrim Poltabes Palembang AKP Hans Rachmatulloh Irawan SIk kepada Sumatera Ekspres kemarin.
Pihaknya sendiri sampai saat ini sudah memeriksa tiga orang saksi. "Selain korban, kita sudah periksa tiga saksi yang melihat langsung kejadian tersebut," Cetusnya.
Soal siapa saja yang terlibat, Hans menegaskan kini sedang dilakukan inventarisir. "Indikasinya memang ada sejumlah pemain yang terlibat, tapi kita kroscek dulu dan mintai keterangan saksi, mana yang terlibat dan yang tidak, pastinya kan tidak semuanya terlibat," Tukasnya.
Menanggapi adanya mediasi antara manajemen SFC dan korban, Hans menyilahkan dilakukannya proses tersebut. "Tidak masalah mereka mau mediasi, akan tetap mengusut," pungkasnya.
Sedangkan Komandan Polisi Militer (Danpom) Dam II/Sriwijaya, Kolonel CPM Eko Sulistyo Budi mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya oknum TNI yang terlibat pada kasus penganiayaan terhadap suporter SFC tersebut. Meskipun demikian pihaknya tak akan menutup-nutupinya